Rabu, 25 April 2018

AKAR masalah

Mengapa banyak manusia ribut agama
Satu kitab bisa ditafsirkan ribuan macam, kemudian saling bermusuhan berperang satu sama lain bahkan dalam satu agama hanya beda aliran.

Sementara bakul getuk terus berpikir: sebenarnya agama itu agar kita hidup, atau hidup untuk agama?
Inilah pertanyaan yg yang seharusnya menghunjam lubuk hati setiap manusia.
Penilaian Tuhan bukan dari hapalnya  akan kata-kata kitab suci, atau peniruan terhadap segala remeh-temeh tata cara dan ritual, melainkan  KEBAIKAN NYATA dari sikap dan perbuatan anda . Tuhan ini nyata senyata-nyatanya hadir dan berkarya dalam setiap sudut kehidupan manusia di bumi ini, menghidupi dan memelihara segala sesuatunya,  maka sekali diingatkan dengan keras : mau memahami kenyataan kehidupan ataukah menuruti keinginan/ambisi pribadi yg menjadi AKAR dari tafsiran pikiran-pikiran saudara terhadap apa yang tertulis??
Kita disuruh membaca.
Artinya membaca realitas, bukan membaca isi keinginan nafsu pribadi kita sendiri. Apa yang tertulis tetap, tapi bisa berbeda makna antara yang selaras dengan realitas dan apa yg menurut nafsu  keinginan kita sendiri.
Bisakah kita menyadari ini?
Silakan sejenak duduk tenang, menutup mata dan melihat ke dalam relung batin sanubari sendiri. Sebetulnya apakah yang menjadi AKAR dari perjuangan anda? apakah benar-benar untuk Tuhan, ataukah sesuatu yg duniawi misal : negara, kekuasaan, harga diri, kejayaan, kemuliaan, dst?
Kalau Tuhan memberi kehidupan dan memelihara kepada seluruh umat manusia tanpa membedakan. Apakah kita sudah selaras dengan itu?
Inilah kasunyatan. Kenyataan yang harus disimak (Iqro).
Ataukah, kita hanya menggunakan atas nama "Tuhan" untuk memaksakan keinginan pribadi manusiawi kita?
Jangan heran bila kehidupan anda menjadi terkutuk karena walau mulut meneriakkan "Ya Allah,...ya Allah..." tetapi senyatanya anda sedang melawan Allah.
Mudah-mudahan sebanyak mungkin orang yang menyadari ini dan bertobat, sehingga segala bencana dan musibah dapat dijauhkan Tuhan kepada bangsa ini.
Rahayu!

Tidak ada komentar:

PREPEGAN

– Apa yang ada dibenak anda ketika mendengar kata Prepegan ? Masyarakat Desa kebumen tentu tidak asing lagi mendengar kata Prepe...