Sabtu, 31 Maret 2018

MALAM MINGGU UTUK MU

Malam minggu libur akhir pekan. Ya.... memang waktu yang pas buat bersenang-senang. Memanfaatkan waktu luang untuk sekedar bepergian melepas penat setelah enam hari bergulat dengan pekerjaan.
Banyak orang memaknai malam Minggu sesuai pribadi dan kebiasaan masing-masing. Ada yang bergembira menyambutnya dan beberapa malah sedih dibuatnya.
Katanya si penyanyi dangdut“malam Minggu malam yang panjang malam yang asyik buat pacaran….”.yap teruskan sendiri.
Malam Minggu boleh dibilang malamnya berpacaran. Untuk sebagian besar orang terlebih muda-mudi yang baru memadu cinta.
Apel
“Apel” bukan nama buah looohhh... . Apel adalah ritual mendatangi rumah pacar. Sebuah perjalanan seru untuk bertemu pujaan hati. Persiapan harus matang, dandanan terbaru disiapkan parfum harum ditebarkan. Serasa artis dadakan. Kadang banyak tantangan terlebih jika si pacar punya bapak atau kakak laki-laki yang galak.lll...Ihhh serem. Jantung rasanya deg degan padahal baru nyampe pagar depan.
Tiba-tiba sebuah sms melayang sudah. “Ayo…masuk papa ga’ ada di rumah”…… perasaan waswas sedikit reda,  "Itu yang diharapkan.
Hmmmm… tapi ingat buat yang lagi pacaran.  ingat pesan nenek “tapi awas jangan duduk berduaan nenek bilang itu berbahaya hey……... Sebuah pepatah mengatakan…cowok cewek berduaan yang ketiga adalah setan. Awas kena godaan ntar akibatnya bisa berantakan. Ingat!!!!!!Jangan coba-coba nanti ketagihan.
Hahahhaha itu adalah makna malam Minggu sepasang muda-mudi. Bagaimana dengan yang lain???

Banyak orang menghabiskan waktu akhir pekan di rumah. Ini waktunya untuk keluarga. Ketika hari kerja mungkin jarang sekali bisa duduk untuk makan malam bersama, nonton tivi bareng bahkan jalan-jalan ke taman sekeluarga di pagi hari. Pada umumnya kita selalu disibukkan dengan pekerjaan . Malam minggu masa tepat untuk kembali merapat. Menjalin silaturahmi antar anggota keluarga, orangtua dan anak, kakak dan adik serta istri dan suami. Biasanya orang-orang mengadakan tamasya keluarga di hari minggu.
Buat para jomblowan dan jomblowati malam Minggu terkadang menjadi sebuah tamparan keras yang menyadarkan kenapa masih sendiri saja.... :"Bagi yang optimis ini waktunya cari gebetan. Ngeceng di mall atau kafe demi utuk dapet in kenalan.
. Bagi yang pesimis ini adalah waktu meratapi nasib. Nonton dvd sendirian sambil membayangkan film percintaan yang ditonton. Berharap mengalami hal serupa di kehidupannya tentu.
Orang yang cuek, acuh tak acuh menanggapi malam Minggu. Untuk mereka semua hari adalah sama. Ga’ ada bedanya.
Dan buat para pekerja shift yang dapat jatah masuk malam. Malam seperti ini adalah malam perjuangan. Perjuangan melawan rasa iri yang mendalam. Iri kenapa orang lain yang bisa berakhir pekan. Ini adalah tuntutan pekerjaan mau atau tidak mau harus dijalankan.
Apapun kondisi kamu saat ini, yang pasti ini adalah moment penting untuk mendapatkan semangat baru esok hari.
Boleh bersenang-senang, jalan-jalan, kumpul bareng kawan atau sekedar duduk di emperan. Tapi ingat jangan berlebihan masih ada hari esok yang harus kita jalani. Gunakan dengan bijak waktu ini karena setiap detik tak akan pernah kembali.
Sekian trimakasih udah mau ngebaca tulisan ini.
Selamat menikmati malam minggu salam dari Bakul getuk ya...

Selasa, 27 Maret 2018

MENCARI TUHAN


Kualitas hidup seseorang bisa dilihat dari cara bagaimana Ia memandang Tuhannya
Bila engkau memusuhi Tuhan, maka engkau akan merasakan bahwa seluruh dunia bahkan semua fenomena memusuhi dirimu.
Bila engkau memandang Tuhan, Raja tiran, diktator, maka engkau akan merasakan kesesakan, bertambahnya kecemasan ketakutan bahkan persepsi mengalami hukuman-hukuman sepanjang hidup dan setelah mati.
Bila engkau memandang Tuhanmu sebagai seorang Bapak engkau akan merasakan curahan kasih sayang daripadaNya, perlindungan dan curahan kehidupan.
Bila Tuhanmu sahabatmu, engkau akan merasakan setia menyertai kemanapun engkau berada, untuk tidak pernah merasa takut, tegar dan teguh dalam kebenaran dan kebajikan. Ia akan senantiasa berkomunikasi denganmu, bahkan bercanda ria untuk melihat humor dalam setiap tragedi kehidupan.
Bila Tuhanmu Gurumu, engkau akan merasakan pengajarannya setiap saat, pencurahan wisdom dan cahaya budhi dalam memahami tiap peristiwa yang membuatmu bertumbuh secara rohani.
Bila engkau memandang Tuhan hakimmu, engkau tidak pernah mau memandang perkataan manusia sebagai final kebenaran akhir. Engkau terbuka terhadap tiap pengajaranNya secara langsung, sekalipun sekitarmu menentangmu, karena engkau hanya mengakui bahwa Tuhanlah hakimmu satu-satunya.
Bila engkau memandang Tuhan kekasihmu, maka engkau akan senantiasa merasakan getaran Cinta dan rindu yang dahsyat. Maka engkau akan mengasihi setiap bentuk kehidupan, tiada tempat bagi kebencian di hati dan pikiranmu.
Ia adalah cermin dari keresahanmu, kecemasanmu, neurosismu, ketakutanmu tapi juga sekaligus harapan, terang pencerahan Budi
Bila cermin hatimu buram, maka Tuhanmu pun buram, dan engkau merosot dalam pusaran bawah.
Bila cermin hatimu bening, maka Tuhanmu akan mengangkatmu ke atas.
Cermin itu tergambar dalam dunia luarmu, sesama manusia yang lain.
Mereka tersenyum mencintai anda, berarti Tuhan pun mencintai anda.
Tuhan mengasihi sesamamu manusia tanpa membedakan suku, kelas, golongan, bahkan kepada hewan-hewan maupun seluruh alam semesta. Itu yg dinamakan Nguripi Sejatining Urip, Memayu Hayuning Bawono.
Rahayu!

Senin, 26 Maret 2018

KENDALIKAN AKU KAU KUTELAN

  

  Salam waras sahabat Bakul getuk, apa kabar semua sehat?... Ngomongin soal napsu keinginan ataupun Ego si penjajah diri yang kadang membawa kita berbuat dosa.
      Nafsu itu pintunya dosa yang melekat di dalam jiwa ... Selama manusia hidup nafsu itu akan selalu ada dan tak bisa di binasakan hanya bisa di kendalikan dan menurut sahabat saya itu pemahaman keliru alias kemakan pandangan plokotow yang menjadikan dunia jadi ribet.
Tapi pada prinsipnya: Tidak ada yang salah dengan nafsu atau keinginan.
Keinginan juga anugerah dari Tuhan agar manusia dapat bertahan hidup (survival).
* Hanya saja desire itu sifatnya selalu Will to Receive
(keinginan menerima hanya utk kepuasan dirinya sendiri / alias egois). Untuk itu harus bisa ditransformasikan menjadi Will to Bestow (keinginan untuk memberi / melimpahkan).
problemnya bukan pada keinginan , tapi pada ego!
Nafsu itu netral.
Kekurangan bermasalah, kebanyakan juga jadi masalah. Lebih tepatnya harus pas.
Sementara ego tidak pernah bisa membawa ke titik pas. Hanya Tuhan Semesta Alamlah yang bisa membawa ke titik pas. Contohnya para hewan dan tanaman itu selalu pas musim2nya walaupun mereka tidak mampu berpikir layaknya manusia canggih
Keinginan untuk mengendalikan nafsu Mutmainah yang tetap Over jadi tidak baik. Malah menjadi semakin kuat juga semakin canggih untuk berkamuflase (ngumpetin diri, stealth mode on)....maka jangan heran bila akhirnya BANYAK ORANG MUNAFIK
Nafsu di umpamakan ular. Jangan sampai salah pegang kalau tidak ingin celaka
Coba kalau tiba-tiba ada ular, mendekat ke anak kita. Secara naluri tentu akan pegang ekornya, biar aman. Tapi itu salah dan fatal. Harusnya
Hold snake at the wrong side!
Peganglah di kepalanya
Maka jangan heran bila yang paling banyak tereak sayareat  yang paling mesuman.
Sebab apa-apa semuanya mau diurusin pake  egonya sendiri ,dan pada akhirnya pikiran yang mbulet itu seperti ular yang melilit, semakin berusaha mengkendalikan, semakin kencanglah/kuat lilitannya.
Solusinya lemparkanlah ke udara,...maka gulungannya akan mengudar dengan sendirinya (alamiah).
Ibarat merebus air dalam panci yg sedikitpun tidak diberikan lobang utk mengontrol tekanan uap panas....pada tekanan titik didih tertentu akhirnya itu juga...dhuuaarrr...
©××××××××××  Jangan heran angka perkosaan meningkat!
Mall-mall, wc umum, kos2an pelajar mahasiswi jadi kamar short-time!
Dimana-mana penyakit/ masalah itu dilokalilsir...kok malah disebar!
Dilokalisir agar mudah ditangani. Malah disebar agar bisa lepas tangan.
Apa mafaatnya? kajaba mung tujuan politik licik : nutupi aib (sikon kenyataan umatnya)!
©××××××××× Berarti kata "lokalisasi" jg sudah jd korban plokothow ...?
©××××××××× Lha sak ngertimu opo?
Orang yang ngumpetin masalah tapi minta bayaran setinggi penyelesai masalah,...kira-kira pantas gak dipekerjakan?
Padahal harusnya kalian tahu prinsip ini :
Mengetahui adanya masalah yang belum diselesaikan..adalah lebih baik dari pada....tidak mengetahui adanya masalah yang tersembunyi.
Mau pakai prinsip burung onta apa? Yang penting kuburin kepala dalam pasir supaya masalah tak terlihat?
©××××××××. So'al itu saya sudah curiga dari dulu. Mesum asal terselubung masysrakat cuex, tp begitu dengar kata lokalisasi langsung panik...
 
©××××××××××× Memang itu kok tujuannya!
1. Menutupi kenyataan sehingga bisa promosi "kesucian" syareat dengan aman.
2. Bikin bom waktu. Ntar kalau sudah jadi masalah sosial, yg disalahin Pantja Silanya (karena kejadiannya di masa Pantja Sila jadi landasan).
©×××××××× Taktik 'Straw Man' dimainkan...andhus tenan..
©××××××××××: Lha setan kan memang seahli-ahlinya berbuat tipu daya?
Tuhan??....Lha Dia Maha Kuasa ,...ngapain lagi pakai tipu daya? Kun fayakun jadi.
©××××××××××××: Setan seahli - ahlinya pembuat makar..
©××××××× :  Lha dari dulu sudah aku ingatkan.
Siapa yang produksi janda paling banyak?
Sistemnya gimana kok bisa gampang kawin cerai, bahkan nikah kontrak?
Siapa yg nganjuran nikah dini daripada zina?
Siapa yang mengerosi makna cinta sebatas hubungan kelamin antar beda jenis kelamin?
Akibatnya apa?
Hasilnya bagaimana?
Trus yang paling sewot teriak2 ekses dari sistemnya ya siapa?
Siapa yang dituduh dijadikan kambing hitam?```````````````
Rahayu!

Semedhi


MEDITASI BUKAN BERARTI SEKEDAR TEKNIK
Meditasi adalah suatu keadaan menjaga kesadaran dan perhatian secara terus menerus dalam setiap aktivitas kehidupan. Jadi, yang disebut meditasi bukan sekedar persoalan teknik, entah itu teknik meditasi duduk ataupun berjalan. Kita sebut meditasi dalam pengertian sebuah teknik ini sebagai "Sitting Session" (Sesi Duduk). Dan meditasi di dalam kehidupan sehari-hari ini kita istilahkan sebagai "Post-Meditation" (Setelah-meditasi). Sementara itu, untuk mengembangkan sikap dan gaya hidup yang kondusif dengan kesadaran, maka kita perlu memahami beberapa pengertian Dharma. Caranya antara lain dengan mengembangkan  pengertian, aspirasi dan juga motivasi. Hal-hal ini kita sebut dengan "Preliminary Training" (Pelatihan Awal).

SITTING SESSION
Teknik meditasi secara khusus pada garis besarnya dapat dibedakan menjadi 2 macam :
1. Meditasi Samatha (Placement Meditation / Single-pointed Meditation)
2. Meditasi Pandangan Terang (Meditasi Pengenalan Diri / Insight Meditation / Clear Seeing Meditation / Vipassana. Istilah dari Ki Ageng Suryomentaram : Nyawang Karep. Kejawen : Sholat Do'im).

Inti dari teknik pengembangan Kesadaran itu terdapat pada Meditasi Pandangan Terang (Insight Meditation). Tetapi karena batin sifatnya juga seperti otot, yaitu kekuatan otot kita dapat ditingkatkan melalui penggemblengan / training latihan otot, maka untuk menguatkan aspek-aspek batin seseorang biasanya mendahuluinya dengan melatih Meditasi Samatha.

MEDITASI SAMATHA
Pada intinya disini adalah untuk mengembangkan relaksasi dan fokus perhatian / kemampuan berkonsentrasi / fokus pada satu hal dalam suatu saat. Obyek meditasinya hanya satu dan bersifat tetap (terus menerus sampai akhir sitting session).

Ada berbagai macam teknik Meditasi Samatha. Dalam tradisi Shravakayana dapat dikenal 40 macam Meditasi Samatha. Belum lagi teknik2 dalam Mahayana dan Vajrayana, plus variasi dalam tiap2 sektenya. Plus bila anda ingin meninjau teknik2 meditasi Hindu berdasar Veda, Advaita Vedanta, Yoga dan Tantra, apalagi bila kita menggali dari metode2 tradisional yang ada pada Nusantara / Jawa,  maka akan jadi bervolume-volume buku. Terlalu njelimet kalau diterangkan semuanya disini, karena tujuan tulisan ini bukan untuk membedah secara detail, tapi untuk memberikan kata pengantar saja. Cukup basic2nya dulu saja, sementara bila sudah mahir, maka jenis2 meditasi yg lain dapat dicoba dan akan dengan cepat membuahkan experience (pengalaman) karena batin sudah lebih tergembleng (dasarnya sudah terbentuk).

Di antara sekian banyak teknik meditasi yang berbasiskan Samatha maka saya referensikan satu teknik saja yang paling umum dan paling aman untuk dapat dilatih sendiri di rumah masing-masing, yaitu : Meditasi Perhatian pada Nafas (Anapanasati).

Caranya mudah :
Duduk bersila (bebas). Yang penting punggung tegak dan rileks tidak bergerak. Pejamkan mata. Arahkan perhatian pada bagian antara bibir atas dan lubang hidung. Disitu perhatikan aliran keluar masuknya nafas. Sadari sensasi setiap nafas yang keluar dan masuk. Fokus perhatian disitu selama mungkin, sesuai kemampuan. Jangan memaksakan diri. Kalau sampai tertidur berarti over dosis. Step by step dari sebentar ditingkatkan sampai  standar pelatihan Meditasi Samatha 2 jam per sitting session.

MEDITASI PANDANGAN TERANG (Insight Meditation / SHALAT DO'IM / Nyawang Karep )
Intinya adalah untuk mengembangkan perhatian (mindfulness; sati). Perhatian yang penuh dan intens akan mengembangkan Kesadaran (Awareness). Tahap pelatihan pengembangan kesadaran ini secara tradisional meliputi 5 aspek konstruk diri : badan/ fisik (rupa), pikiran (manas), perasaan (vedana), persepsi (sanna) dan matan-kesadaran (consciousness; chitta).

Meditasi Pandangan Terang ini adalah mengamati-menyadari secara pasif obyek kesadaran yang muncul. Disini obyek meditasinya tidak tentu tetapi berubah-ubah mengikuti apa yang muncul dalam ruang kesadaran kita, disebut Momentary-concentration (khanika samadhi). Dan disitulah kita secara perhatian penuh menyadari / mencatatnya di dalam batin. Hal ini dilakukan secara bertahap pada fisik, pikiran, perasaan, persepsi, dan pada akhirnya pada fenomena dharma.
Satu persatu pada aspek diri tersebut sampai mencapai suatu titik kemampanan / penguasaan keahlian yang tertentu, yaitu sampai anda mengenali sifat-sifat dari batin itu sendiri.

Inti dari teknik meditasi ini adalah : mengamati / menyadari secara PASIF tanpa berusaha mengubah, mengikuti, memikirkan,  menerima, atau menolak apa yang muncul di dalam ruang batin. Cukup catat di dalam batin. Misalkan mendengar suara, catat dalam batin "mendengar...mendengar....mendengar..."; apabila muncul suatu gerak keinginan di dalam batin , catat "ingin..ingin..ingin.."; walau bila kemudian hilang rasa keinginan itu dan tidak ada apa-apa...maka alihkan perhatikan ke naik-turunnya perut mengikuti nafas; itu pun biasanya tidak lama (kecuali anda tersedot ke meditasi Samatha), ...sejenak kemudian kalau muncul emosi apa pun (misal : marah) catat "perasaan...perasaan...perasaan...", demikian juga pada waktu merasa takut, catat secara sama karena kategorinya sama "perasaan...perasaan..perasaan.." dst. Jadi, yang dicatat adalah bukan nama partikular fenomenanya, tetapi KATEGORI fenomenanya. Seringkali bagi pemula sering terhanyut dengan obyek yang muncul dalam ruang kesadarannya. Alih-alih menyadarinya secara pasif jadi turut mengikuti atau menganalisanya, ini namanya melamun. Pada saat melamun tidak sadar melamun, tetapi bila muncul detik2 kesadaran, maka segera tarik kembali perhatian ke posisi semula TANPA menghakimi, merasa kesal atau merasa "kok saya gagal terus". Semua itu adalah pikiran-pikiran yang cukup dicatat saja, "mikir...mikir...mikir..", dst dst.

Demikian pula, semakin intens berlatih dan batin anda menjadi peka, maka kadang-kadang muncul berbagai macam variasi fenomena diluar kebiasaan. Tidak usah takut. Tidak ada apa-apa, semua hanya proyeksi pikiran sendiri. Semisal muncul suatu "kehadiran" di samping anda yg membuat anda takut, cukup catat "merasa...merasa...merasa...." Disini diuji kemampuan anda untuk gentur dalam konsentrasi-bergerak (momentary concentration / khanika samadhi). Tapi bila anda tidak kuat, ya buka mata saja...biasanya tidak ada apa-apa. Biasanya. :D

Latihan MPT ini dapat dilakukan pada sesi duduk, sembari berjalan atau kalau sudah mahir dalam aktivitas sehari-hari. Tapi untuk pemula, saya sarankan tidak dilakukan sembari melakukan kegiatan lain terutama yang membahayakan (misal : menyetir, mengoperasikan mesin, dsb). Karena batin pemula seringkali terjatuh dalam lamunan walau mengira dirinya sedang sadar. Sementara kalau secara praktis dalam kegiatan2 ringan yg tidak membahayakan seperti misalnya : menyapu, mencuci-piring atau dalam mengerjakan suatu pekerjaan tangan, anda dapat melakukannya dengan lambat-lambat dan penuh perhatian kepada apa yang sedang dikerjakannya. Rasakan secara penuh sensasi-sensainya, sentuhan dengan tekstur yang sedang dikerjakan, perhatikan detail dari bentuk2 dan warnanya, perhatikan perubahan2nya, dsb. Itulah yang disebut PERHATIAN (mindfullness / sati / eling). Lawan kata dari perhatian adalah LALAI atau kondisi LUPA (alpa, ora eling, meleng, mlinger).

Saya rasa sebegitu saja dulu penjelasannya, agar tidak menjadi terbeban terlalu banyak teori. Dan saya tidak perlu memberi anda anda iming-iming apa pun atas buah2 dari latihan meditasi ini...bermanfaat untuk ini untuk itu,...nanti bisa begini bisa begitu. Tidak!  Kalau memang mau ya lakukan, kalau tidak ya tidak usah. Soal apa hasilnya, nanti rasakan sendiri aja. Karena ini adalah pelatihan kesadaran, maka pemberian iming-iming justru akan menghalangi proses kesadaran. Masing-masing insan sudah memiliki panggilan jiwanya masing-masing sesuai dengan kematangan buah karma baiknya masing-masing. Kalau memang bukan panggilan jiwanya, dikasih iming-iming, ya bisa praktek sementara waktu, tapi ujung2nya malah tersesat (oleh fantasi dan keinginannya sendiri yg belum murni). Disitulah letak perlunya Preliminary Training yang akan kita bahas lain waktu.

Rahayu!

Minggu, 25 Maret 2018

Pemimpin sejati

             
Ing ngarso sung tulodho
Konsep manajemen dan kepemimpinan yang kita pelajari kebanyakan berasal dari pemikiran Barat atau ngarab. Padahal kita memiliki konsep manajemen made in Indonesia yang luar biasa!!!!!... Asli Indonesia dan lebih arif dari konsep barat. Bahkan boleh dikatakan sangat inovatif.
Mengapa?
Konsep manajemen barat memandang birokrasi manajemen dari aspek vertikal dan horizontal. Jadi selalu berbicara atasan dan bawahan (vertikal) serta posisi dalam level sama, kesamping kiri dan kanan (horisontal). Kearifan kepemimpinanpun sejalan dengan konsep tersebut, yaitu diseputar bagaimana seseorang memberikan pengaruh kepada orang lain dalam kerangka birokrasi atasan bawahan serta samping kiri dan kanan tersebut.
Di Indonesia, terdapat suatu konsep kepemimpinan yang berbeda dimensi, bukan atas bawah, tetapi depan belakang.
Depan belakang? Iya, itulah konsep kepemimpinan yang disampaikan oleh  Ki Hajar Dewa ntar.
Ki Hajar Dewantara adalah tokoh dan pelopor pendidikan di Indonesia, yang mendirikan Perguruan Taman Siswa di tahun 1922. Di dalam mengelola perguruan tersebut, Ki Hajar memiliki moto dalam bahasa jawa yang berbunyi:  Ing ngarso sung tulodho, ing madaya mangun karsa, tut wuri handayani . Moto tersebut terjemahan langsungnya adalah “di depan memberikan teladan, di tengah menggerakkan, di belakang memberikan dorongan”. Moto tersebut pada mulanya ditujukan untuk menjadi pedoman untuk membangun kultur positif antara guru dan murid, namun dalam perkembangannya konsep tersebut digunakan menjadi konsep kepemimpinan, yang khas dan asli Indonesia. Apa yang membedakan dengan konsep kepemimpinan barat?
Kepemimpinan model barat yang vertikal horisontal, atas bawah dan samping mengandung makna disequality, ketidaksamaan, dan power yang tidak seimbang (asymetric power).  Ada posisi diatas yang memerintah dan posisi di bawah yang diperintah. Ada yang more powerful dan ada yang less powerful. Sedangkan konsep kepemimpinan khas Indosesia ala Ki Hajar tidak membedakan orang dari tingkatannya, tetapi dari peranannya. Peran itupun tidak selalu sama, bisa peran saat di depan, peran pada saat di tengah, dan peran pada saat di belakang. Dengan kata lain, pada suatu saat seorang pemimpin harus berperan di depan, pada saat lain di tengah, dan saat yang lain lagi bisa berperan di belakang. Apa maknanya?
Konsep Kearifan Pemimpin Memimpin dan dipimpin adalah suatu siklus natural dalam kehidupan. Ada saatnya kita harus memimpin, tetapi ada saatnya pula kita harus dipimpin. Seorang pemimpin adalah seseorang yang berpengaruh dan diikuti. Seorang pemimpin formal, yang menduduki suatu jabatan tertentu, berpengaruh dan diikuti karena wewenangnya. Namun ada pula seseseorang, yang meskipun tidak memiliki jabatan tertentu, tetapi orang tersebut berpengaruh dan diikuti oleh orang lain. Jadi, ada pemimpin yang berpengaruh dan diikuti karena ditakuti, tetapi ada pula yang berpengaruh dan diikuti karena dicintai.Pemimpin tipe yang terakhir inilah yang disebut pemimpin sejati, yang berpengaruh dan diikuti karena “orangnya” bukan karena “jabatannya”.
Bagaimana menjadi pemimpin sejati atau true leader?
Seorang pemimpin sejati memandang orang lain sebagai “manusia” yang harus dihargai karena sifat kemanusiaannya. Seorang pemimpin sejati “nguwongake”,  memanusiakan manusia. Kaya-miskin, besar-kecil, tinggi-pendek, manajer-karyawan hanyalah variasi. Hakekatnya tetap manusia. Seorang pemimpin sejati menghormati orang yang ‘memimpin’ dan menghormati pula orang yang ‘dipimpin’. Memimpin-dipimpin adalah alami, bahkan tidak bisa dihindari. Sudah kodrat manusia untuk memimpin, dan kodrat pula untuk dipimpin. Untuk itulah  dikotomi atasan-bawahan sebenarnya kurang tepat , karena yang sebenarnya ada hanyalah perbedaan peran. Dikotomi atasan bawahan menimbulkan efek berkuasa-tidak berkuasa, atau setidak-tidaknya mengutamakan tingkatan kekuasaan. Inilah yang kurang tepat.
Pendekatan yang lebih alami adalah menempatkan manusia pada perannya masing-masing, dimana semuanya sama pentingnya. Seorang pemimpinpun demikian, harus mampu berperan pada tempat dimana ia berada, pada saat di depan, di tengah, maupun di belakang.
Saat Pemimpin di Depan Seorang pemimpin adalah panutan. Sebagai panutan, orang lain yang ada disekitarnya akan manut (bahasa jawa, yang artinya mengikuti, meniru). Disini bisa dilhat betapa besarnya  tanggungjawab moral seorang pemimpin,  karena tindak-tanduknya, tingkah lakunya, cara berfikirnya, bahkan kebiasaannya akan cenderung diikuti orang lain. Untuk itulah maka saat berada di depan, pemimpin harus memberikan teladan, memberikan contoh. Ini disebutkan oleh Ki Hajar dengan terminologi “ing ngarso sung tulodho”, saat di depan seorang pemimpin harus memberi teladan.
Konsep ini sebenarnya tidak jauh dengan konsep “imam”, pemimpin sholat dalam agama Islam. Imam tidak selalu permanen. Seseorang bisa berdiri didepan sebagai imam, memimpin, dan diikuti oleh “makmum”, para peserta yang ada dibelakangnya. Namun dalam kesempatan lain bisa saja orang lain yang menjadi imam, dan orang yang semula imam kemudian dalam kesempatan itu menjadi makmum atau peserta. Disini tidak tercermin adanya atasan-bawahan, tetapi jelas menunjukkan siapa yang memimpin dan siapa yang dipimpin.
Saat Pemimpin di Tengah Seorang pemimpin yang berada di tengah-tengah orang-orang yang dipimpinnya,  harus mampu menggerakkan, memotivasi, dan mengatur sumberdaya yang ada (empowering).  Pada dasarnya setiap orang memiliki kemampuan untuk memotivasi diri sendiri (intrinsic motivation), sehingga ada ataupun tidak adanya stimuli tetap saja akan termotivasi. Hanya saja, kadar motivasi dari diri sendiri sering tidak stabil kehadirannya. Untuk itulah maka motivasi dari luar dirinya (extrinsic motivation) tetap sangat diperlukan. Disinilah seorang pemimpin dapat mengambil peran. Kehadirannya membuat orang tergerak untuk bertindak.  Itulah pemimpin sejati.
Seorang pemimpin sejati saat berada di barisan tengah tidak membebani pemimpin lain yang sedang berada di barisan depan maupun belakang. Untuk itulah maka peran oposisi menjadi tidak relevan disini. Dimanapun posisinya, dan apapun perannya akan tetap saling mendukung dan menopang. Saat di tengah, pemimpin sejati menggerakkan, mendorong yang di depan dan menarik yang di belakang. Inilah hakikat dari ing madya mangun karsa.
Saat Pemimpin di Belakang Siapa bilang seorang pemimpin tidak boleh berada di barisan belakang? Pemimpin sejati diperlukan kehadirannya dibarisan belakang. Dari belakang seorang pemimpin dapat memberikan dorongan untuk terus maju. Pemimpin yang berada di barisan belakang harus pandai-pandai mengikuti barisan di depannya, agar konsisten gerakan dan arahnya , agar terjadi apa yang disebut goal cogruency, suatu keadaan di mana tujuan individu yang berada dalam suatu organisasi konsisten dengan tujuan organisasi. Tanpa goal congruency arah gerakan organisasi menjadi berat karena banyaknya arah yang tidak sama dan mungkin justru saling berlawanan.
Seorang pemimpin sejati harus bisa ngemong (bahasa jawa yang berarti melayani, mengasuh, take care of). Bagaimana seorang penggembala itik berjalan diposisi paling belakang setelah barisan itik-itik yang digembalanya sering digunakan sebagai ilustrasi untuk menggambarkan bagaimana seorang pemimpin dapat mengarahkan orang dari belakang. Setiap orang memiliki bakat sendiri-sendiri. Setiap orang juga memiliki kemampuan untuk bisa bergerak maju mendapatkan apa yang mereka mau, dan juga apa yang diinginkan oleh organisasi. Pemimpin sejati memberikan dorongan dari belakang, tetap mengarahkan agar sesuai tujuan, dan mampu memastikan bahwa orang-orang di dalam organisasi bekerja sesuai dengan arah dan strategi yang telah ditetapkan. Jadi, seorang pemimpin sejati akan tut wuri handayani.
Penutup Seorang pemimpin sejati harus ing ngarso sung tulodho, memberikan teladan. Seorang pemimpin juga harus mampu menggerakkan orang-orang disekitarnya. Disinilah peran pemimpin agar ing madya mangun karso. Yang terakhir, seorang pemimpin harus mampu mengendalikan dari belakang, mengarahkan, dan mendorong orang-orang agar bergerak maju sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Disini seorang pemimpin harus tut wuri handayani.

PREPEGAN

– Apa yang ada dibenak anda ketika mendengar kata Prepegan ? Masyarakat Desa kebumen tentu tidak asing lagi mendengar kata Prepe...