Selasa, 27 Maret 2018

MENCARI TUHAN


Kualitas hidup seseorang bisa dilihat dari cara bagaimana Ia memandang Tuhannya
Bila engkau memusuhi Tuhan, maka engkau akan merasakan bahwa seluruh dunia bahkan semua fenomena memusuhi dirimu.
Bila engkau memandang Tuhan, Raja tiran, diktator, maka engkau akan merasakan kesesakan, bertambahnya kecemasan ketakutan bahkan persepsi mengalami hukuman-hukuman sepanjang hidup dan setelah mati.
Bila engkau memandang Tuhanmu sebagai seorang Bapak engkau akan merasakan curahan kasih sayang daripadaNya, perlindungan dan curahan kehidupan.
Bila Tuhanmu sahabatmu, engkau akan merasakan setia menyertai kemanapun engkau berada, untuk tidak pernah merasa takut, tegar dan teguh dalam kebenaran dan kebajikan. Ia akan senantiasa berkomunikasi denganmu, bahkan bercanda ria untuk melihat humor dalam setiap tragedi kehidupan.
Bila Tuhanmu Gurumu, engkau akan merasakan pengajarannya setiap saat, pencurahan wisdom dan cahaya budhi dalam memahami tiap peristiwa yang membuatmu bertumbuh secara rohani.
Bila engkau memandang Tuhan hakimmu, engkau tidak pernah mau memandang perkataan manusia sebagai final kebenaran akhir. Engkau terbuka terhadap tiap pengajaranNya secara langsung, sekalipun sekitarmu menentangmu, karena engkau hanya mengakui bahwa Tuhanlah hakimmu satu-satunya.
Bila engkau memandang Tuhan kekasihmu, maka engkau akan senantiasa merasakan getaran Cinta dan rindu yang dahsyat. Maka engkau akan mengasihi setiap bentuk kehidupan, tiada tempat bagi kebencian di hati dan pikiranmu.
Ia adalah cermin dari keresahanmu, kecemasanmu, neurosismu, ketakutanmu tapi juga sekaligus harapan, terang pencerahan Budi
Bila cermin hatimu buram, maka Tuhanmu pun buram, dan engkau merosot dalam pusaran bawah.
Bila cermin hatimu bening, maka Tuhanmu akan mengangkatmu ke atas.
Cermin itu tergambar dalam dunia luarmu, sesama manusia yang lain.
Mereka tersenyum mencintai anda, berarti Tuhan pun mencintai anda.
Tuhan mengasihi sesamamu manusia tanpa membedakan suku, kelas, golongan, bahkan kepada hewan-hewan maupun seluruh alam semesta. Itu yg dinamakan Nguripi Sejatining Urip, Memayu Hayuning Bawono.
Rahayu!

Tidak ada komentar:

PREPEGAN

– Apa yang ada dibenak anda ketika mendengar kata Prepegan ? Masyarakat Desa kebumen tentu tidak asing lagi mendengar kata Prepe...