Sabtu, 17 Maret 2018

Kegelisahan


Hmmm....sedari kemaren saya mendapat insight beberapa hal yang saling berhubungan menuju kesana. Barusan saja masih malas menuliskan, tetapi Okelah pada prinsipnya hakikat dosa tidak hidup sebagaimana apa adanya., karena segala yang sedemikian apa adanya adalah ciptaan Tuhan sendiri. Ketika engkau mengingkarinya maka sama saja dengan menentangNya.
Segala sesuatu kuncinya adalah Kesadaran. Baik dan Buruk diadakanNya agar kita manusia bisa bertumbuh dalam Kesadaran. Tapi ada orang-orang yang hendak membajak ajaranNya demi ambisi duniawinya. Lalu menggunakan akal-pikirannya (disebut : ilomu tafsir, hermeneutika, apologetika) untuk memilah-milah apa yang sebenarnya keutuhan tak terbagi.
Oleh karena itu, pada dasarnya mereka bisa memanipulasi akal pikirmu. Karena kita juga masih sangat intens hidup dalam mode ego. Akan tetapi, mereka tidak akan bisa menipu jiwamu. Deep inside, jiwamu TAHU. Walau awan-awan tebal pikiran kita mengingkari itu, tetapi ada tempo-tempo dimana yang dari dalam itu mencuat ke permukaan. Untuk menegur dan mengingatkan. Oleh karena itulah maka ego kita menjadi gelisah. Gelisah tetapi tak jelas karena tidak mampu mencernanya. Tak lama kemudian , ego akal pikiran membuat alasan-alasannya sendiri untuk mengubur kembali perasaan dari dalam itu. Dan sejenak lupa lagi. Dengan cara begiutlah maka orang menjadi fanatik. Karena fanatism pada dasarnya adalah pengerasan hati. Sebuah kekeras kepalaan (intransigence). Semakin meminta dihapuskan kegelisahan maka sebenarnya kecemasan eksistensial semakin kronis. Karena tidak sadar bahwa yang sedang mendoa itu si setan sendiri (ego). Ego menghendaki dihilangkannya ego (sumber kecemasan). Itu jelas bagai anjing yang sedang berputar2 hendak menangkap ekornya sendiri,.
Ternyata....
Berupaya bahkan ngoyo...
Malah ga sadar2
Nah, makin ngoyo makin buta, kan?
Makin merasa ingin baik malah makin tambah buruk. Betul?
Jelas! Karena yang melakukan itu ego. Ego atau gampangnya keinginan ingin menghilangkan keinginan. Jelas itu tidak mungkin. Akibatnya ego membuat akal2annya sendiri yg makin rumit dalam dusta2 dan kemunafikan. Itulah sangkan paraning koplak!
Karena apa saja yang dicapai dengan usaha ego selalu partial / fragmented , tidak pernah menjadi utuh.
Tapi proses itu memang harus ada, yaitu untuk belajar dari pengalaman hidup. Supaya sadar. Karena pada dasarnya kita semua masih buta, oleh karena itu hanya bisa mengandalin percaya. "Percaya" sendiri adalah suatu fenomena pikiran. Kalau gak ketatap tembok atau kejegur jurang  sampai merasakan sendiri bagaimana merananya , maka  tidak mungkin memahami untuk melampaui ego.  Dengan kepercayaan belaka maka kita manusia tidak akan mau belajar sadar. Maka proses air-api itu tetap harus dilalui oleh setiap insan.
Caranya dengan menyadari bahwa itu ego. Cobalah praktekkan step pertama ini:
Lihatlah dan amatilah bagaimana gerak-gerik ego. Itu dapat dilihat dari muncul tenggelamnya pikiran-pikiran, perasaan, persepsi, ingatan dan sensasi-sensasi tubuh dengan tanpa menilai atau menyimpulkan sama sekali. Awalnya memang seperti orang bingung melihat bergagai macam hal di dalam batin sendiri tanpa mampu memahami. Jangan coba memahami, cukup tahu / catat dalam batin hal demi hal.Jangan menyimpulkan. Kebanyakan orang menjadi terlalu dini kemudian menyimpulkan, "Ooo aku begini,,,aku begitu..." Itu adalah gerak pikiran juga. Maka ilusi juga. Cukup sadari sajalah bahwa pikiran bergerak menyimpulkan....atau pikiran (ego) ingin cepat-cepat melihat hasil. Cukup catat saja dalam batin semua itu.  Nanti dalam perjalanan waktu semakin matangnya  dalam latihan ini maka akan pelan2 mulai memahami diri. Tapi itu nanti sekali, masih jauh.
Yang jelas dalam proses itu, akan merasa melihat banyak hal yang buruk tentang diri sendiri. Tentu saja hal itu mengecewakan, menakutkan, mencemaskan, dsb. Tapi itulah ujian dariNya. Disinilah tantangan iman. Bisakah diri ini melampaui ketakutan termasuk kegelisahan eksistensial terhadap takdir kematian itu sendiri?
Hiduplah tanpa rasa takut, nikmati dunia ini hiduplah dengan enak tapi jangan seenaknya 
Ketakutan tidak akan membuat seseorang bertumbuh.  ketakutan pun harus diamati sampai melihat langsung sumbernya yaitu ego. Ego = setan. Itulah asal muasal pengertian kenapa dikatakan bahwa setan itu menakutkan. Observer is the observed. Sang pengamat adalah yang diamati.
Disinilah tantangan iman. Bisakah diri ini berserah sepenuhnya pada Tuhan untuk menerima apa adanya dan bekerja dengan modal apa adanya (diri asli pribadi ) itu? Disinilah keberserahan diri (ikhlas) dan kesabaran itu dilatih. Karena tidak boleh berupaya, bila berupaya maka itu tiada lain adalah ego lagi (dan akhirnya anjing berputar2 mengejar ekornya sendiri, lagi). Biarkan proses penggemblengan jiwa diproses oleh TUHAN sendiri.
Kita cukup tahu...tahu...tahu...catat...catat...catat...dst Sampai suatu waktu nanti bila memang jiwamu sudah menjadi lebih matang, maka ketika menengok ke belakang, barulah berasa ternyata Tuhan telah menggendong  bergerak berjalan jauh.
Aku telah membulatkan hatiku untuk memahami hikmat dan pengetahuan, kebodohan dan kebebalan. Tetapi aku menyadari bahwa hal ini pun adalah usaha menjaring angin,
Hikmat = Chokmah.
Pengetahuan = YADA !
"... hal ini pun adalah usaha menjaring angin,.."
That's it!
Because I do not want to believe,....I want to know....
Believing is for who do not see.
Seeing means understanding (yada).
Dua danau dengan nasib yang berbeda walau berasal dari sebuah Mata Air dan Sungai yang sama. Mengapa? Temukan jawabnya disini :
https://www.facebook.com/suchamda/videos/875812922589705/
Salam Rahayu....

Jumat, 16 Maret 2018

Kesenjangan ekonomi masyarakat

Selamat malem sahabat Bakul getuk.
Mengapa kenangan terus naik dan apa yang perlu dilakukan?

Sejak dahulu kala kesenjangan selalu ada dan terus naik seiring dengan laju pertumbuhan penduduk, Pada tahun 2002, konsumsi 10% rumahtangga terkaya setara dengan konsumsi 42% rumahtangga termiskin. Bahkan pada tahun 2014, naik menjadi 54%. Mengapa kita perlu khawatir mengenai tren ini? Apa penyebabnya, dan bagaimana pemerintah yang sekarang bisa mengatasi naiknya kesenjangan?
Apa saja yang perlu dilakukan?
Kesenjangan tidak selalu buruk;
ketimpangan bisa memberi penghargaan bagi mereka yang bekerja keras dan berani mengambil risiko. Tetapi ketimpangan yang tinggi itu mengkhawatirkan dan bukan hanya karena alasan keadilan. Ketimpangan tinggi bisa berdampak pada pertumbuhan ekonomi, memperparah konflik, dan menghambat potensi generasi sekarang dan masa depan. Contohnya, riset baru mengindikasikan bahwa secara rata-rata, ketika porsi besar pendapatan nasional dinikmati oleh seperlima rumahtangga terkaya, pertumbuhan ekonomi melambat – sementara negara bisa tumbuh lebih cepat ketika seperlima rumahtangga termiskin menerima lebih banyak.
Rumahtangga miskin bisa mengalami kekurangan sumberdaya untuk memasukkan anak ke sekolah, dan menjaga kesehatan mereka , sehingga produktivitas mereka berkurang saat dewasa. Mereka mungkin juga tidak bisa membuka usaha. Kesenjangan yang lebar dalam standar kehidupan juga bisa memicu pertentangan sosial, ketidakpastian politik dan konflik yang semakin sering. Di daerah dengan kesenjangan lebih tinggi melaporkan 60% konflik lebih banyak dibanding daerah dengan kesenjangan yang lebih rendah.
Kesenjangan dapat naik karena empat sebab utama. Pertama, banyak anak-anak dari rumahtangga miskin dan di desa, tidak memperoleh hidup yang sama dengan anak-anak dari keluarga yang lebih kaya. Akibatnya, mereka tumbuh dengan kesehatan dan keterampilan yang kurang. Sepertiga dari seluruh perbedaan pada standar hidup orang dewasa saat ini disebabkan oleh faktor-faktor di luar kendali mereka: pendidikan orangtua mereka, tempat mereka lahir, hanya sebagian kecil tamatan sekolah memiliki keterampilan yang berguna untuk ekonomi modern, Merekalah yang bisa memperoleh pemasukan lebih tinggi dari pekerjaan formal. Sebaliknya, sebagian besar pekerja tidak terampil terjebak dalam produktivitas rendah, gaji kecil, dan pekerjaan informal. Seiring waktu, kesenjangan pendapatan antara pekerja terampil dan tidak terampil mengakibatkan naiknya ketimpangan.
Ketiga, kepemilikan aset keuangan dan properti  semakin terkonsentrasi di tangan mereka yang paling kaya. Satu estimasi menunjukkan bahwa 50% seluruh aset dimiliki oleh 1% penduduk  Individu-individu tersebut mendapat pemasukan besar dengan memiliki berbagai aset, dan mengakibatkan ketimpangan yang semakin tinggi. Anak-anak mereka akan mewarisi kekayaan tersebut, tumbuh lebih beruntung dan mendapat manfaat dari pekerjaan yang lebih baik.
Dan keempat, hanya pegawai negeri dan keluarga kaya yang memiliki jaminan kesejahteraan juga tabungan yang cukup. Ketika terjadi guncangan – misal terkait sskit kehilangan pekerjaan, atau bencana alam – sebagian besar masyarakat terpaksa meminjam dari teman, keluarga, menjual aset matapencaharian mereka seperti ternak, atau mengeluarkan anak dari sekolah untuk menghemat pengeluaran dan membantu mencari pemasukan. Kerentanan ini berarti banyak keluarga jatuh miskin tiap tahun. Lebih dari setengah masyarakat miskin tahun ini belum lagi miskin tahun lalu.
Masyarakat umum, ketika ditanya melalui survei nasional berapa besar pendapatan nasional yang selayaknya diterima seperlima masyarakat terkaya, menjawab idelanya 28%. Namun mereka memperkirakan, kenyataannya 38%. Realitanya lebih ekstrem. Menurut data resmi, 49% seluruh konsumsi dinikmati seperlima masyarakat terkaya.
Masyarakat mendukung adanya kebijakan yang lebih baik untuk menurunkan ketimpangan: 88% responden survei setuju bahwa pemerintah perlu segera mengatasi ketimpangan, dan mengusulkan program yang bisa memperkuat perlindungan sosial, menciptakan lapangan kerja, dan mengurangi korupsi. Mereka kurang antusias dengan usul untuk memperbaiki sekolah dan infrastruktur, juga menaikkan pajak bagi yang kaya.
Ada sinyal yang kuat dari pemerintah Presiden Joko Widodo untuk menghentikan laju kenaikan ketimpangan. Laporan mengenai ketimpangan telah dipaparkan dalam rapat kabinet pemerintah, dan sasaran resmi untuk menurunkan ketimpangan telah dimasukkan dalam rencana pembangunan jangka menengah. Beberapa tindakan penting sudah dilakukan. Sebagian besar subsidi BBM yang lebih dinikmati masyarakat mampu telah dikurangi dan dananya dialihkan untuk bantuan sosial, layanan kesehatan, dan investasi infrastruktur. Membuka lapangan kerja telah dibantu melalui regulasi usaha dan pasar tenaga kerja yang lebih sederhana. Beberapa inisiatif baru untuk meningkatkan ketaatan pajak punya potensi menurunkan ketimpangan secara langsung (dengan mengurangi disparitas pemasukan) dan tidak langsung (dengan mendanai belanja pemerintah yang bermanfaat bagi masyarakat miskin).
Masih banyak tindakan yang bisa dilakukan. Akses layanan kesehatan dan pendidikan bagi masyarakat miskin dan anak-anak di desa sudah membaik, tetapi mereka sering menerima mutu layanan yang lebih rendah. Perlu upaya lebih banyak untuk memastikan kesetaraan akses pendidikan yang bermutu. Juga masih perlu tindakan untuk meningkatkan keterampilan mereka yang sudah bekerja, melalui peluang baru dan pelatihan kerja. Meningkatkan keterampilan pekerja saja belum cukup. Jenis pekerjaan yang lebih baik bisa tercipta melalui infrastruktur yang lebih baik. Selain itu, akumulasi kekayaan melalui cara tidak adil, apakah lewat korupsi atau nepotisme, perlu lebih diselidiki. Dan ketika pendapatan diperoleh dengan cara yang jujur, pajak yang layak perlu dibayar.
Terakhir, masih banyak yang bisa dilakukan untuk membantu masyarakat miskin dan rentan dari guncangan. Harga pangan yang tinggi bisa dikurangi dengan memperbaiki  produktivitas dan logistik pertanian,  juga mengizinkan impor untuk menurunkan harga di saat persediaan kurang. Dan jaring pengaman sosial – jaminan dan bantuan sosial – masih bisa diperkuat.
Pengalaman internasional menunjukkan bahwa strategi komprehensif yang meliputi berbagai bidang, digabung dengan kemauan politik bisa membawa perubahan besar sekarang dan di masa depan. Indonesia sedang mengambil langkah menyiapkan strategi tersebut. Membalik naiknya ketimpangan akan sulit, tapi penting bagi masa depan.

Rabu, 14 Maret 2018

Menemukan arti hidup dengan merantau


Selamat malem sobat Bakul getuk apa kabar hari ini? Sehat selalu tentunya yaa...
Apa yang keluar sahabat Bakul getuk pikirkan saat mendengar kata merantau? Kebanyakan orang akan langsung beranggapan kalau merantau itu sulit dan berat karena jauh dari keluarga ataupun kerabat. Meskipun beberapa orang justru beranggapan sebaliknya. Kalau kamu tahu, merantau itu justru akan memberikan banyak pelajaran berharga di kehidupanmu sekarang ini dan juga nanti. Mungkin kamu akan merasa pesimis diawal, tetapi selama kamu kuat, percayalah kamu akan bersyukur karena kamu diberikan kesempatan untuk merantau.
Meninggalkan segala kenyamanan di rumah bersama keluarga dan memulai perjuangan hidup seorang diri di tempat baru memang menjadi tantangan yang harus kamu hadapi. Setidaknya sekali dalam hidupmu kamu harus mencoba pengalaman merantau baik untuk bekerja, kuliah, pelatihan atau apapun itu. Dengan merantau, setidaknya 5 hal di bawah ini pasti kamu dapatkan yang tentunya akan menjadi hal yang tak ternilai harganya. Apa saja itu?
1. Kamu belajar hidup mandiri
Kalau kamu hidup sendiri dan jauh dari orang tua maupun keluargamu, mau tidak mau kamu harus siap menjadi seorang yang mandiri. Ada pepatah "ala bisa karena terbiasa" yang memang terbukti benar. Diawal kamu akan merasa terpaksa menjadi seorang mandiri tapi lama kelamaan kamu akan terbiasa bahkan menjadi hal biasa buatmu.
Biasanya kamu kalau makan sudah tersedia di rumah, sekarang kamu harus mau jalan keluar sambil ujan-ujanan karena tidak ada orang yang sediain makan lagi buatmu. Atau saat kamu merasa sakit, kamu hanya bisa berbaring di kamar kos tanpa ada keluarga yang menjagamu. Urusan lain pun yang biasanya kamu terima beres, sekarang tidak bisa lagi. Intinya kalau kamu tidak gerak, urusanmu tidak akan beres. Disinilah keterpaksaanmu akan berubah menjadi kebiasaanmu seiring dengan waktu.
2. Kamu akan lebih mengenal daerah asalmu
Kamu yang merantau jauh dari daerah asalmu pasti akan merasa kangen untuk segera pulang kampung menengok orang tua maupun keluargamu. Kalau kamu tidak sempat pulang, ada kalanya kamu merasa cukup saat kamu bertemu orang yang sedaerah denganmu dan berbincang dengan bahasa daerahmu. Kamu akan menjadi lebih kangen dan mengenal kampung halamanmu nantinya.
Selain itu tentunya kamu bisa promosiin daerahmu ke teman kerjamu untuk wisata atau sekedar memberikan mereka oleh-oleh saat kamu berkesempatan pulang kampung. Tentunya hal yang sangat keren kalau kamu menjadi duta buat daerahmu sendiri karena kamu semakin mengenal daerahmu. Wisata, kuliner atau lainnya, kamu jadi lebih tahu kan?
3. Kamu akan lebih menghargai orang lain
Saat merantau kamu akan bertemu dengan orang dari berbagai suku bahkan bangsa yang tentunya mereka memiliki karakter dan budaya yang berbeda. Misalnya orang dari daerah A memiliki karakter lembut dan nada bicaranya halus, dan orang yang berasal dari kota B terbiasa bicara dengan nada keras dan blak-blakan. Disinilah kamu akan belajar bagaimana caranya menerima perbedaan yang kamu hadapi setiap hari.
Kamu tidak perlu tersinggung kalau ada teman yang berbicara keras karena itu bukan berarti kasar namun mungkin hanya saja kebiasaan dan budaya di daerahnya. Pengetahuanmu tentang karakter orang akan bertambah dan akan mempermudahmu untuk menempatkan diri saat kamu bergaul dengan orang dari daerah A, B ataupun C.
Saling menghargai dan menghormati perbedaan seperti pada semboyan negeri ini yaitu "Bhinneka Tunggal Ika" akan menjadikanmu orang yang bisa menerima dan diterima orang lain dimanapun.
4. Kamu berjuang untuk bertahan hidup
Kamu akan berjuang untuk bertahan hidup di daerah perantauan dengan cara apapun selama itu sesuai aturan. Kamu harus memikirkan berapa biaya yang kamu keluarkan untuk makan, transportasi, tempat tinggal / kos dan juga biaya lainnya. Hal yang tentunya belum pernah kamu lakukan selama kamu tinggal di rumah dan merasa aman dengan semua itu. Tapi disini lah kamu yang menentukan nasibmu. Kalau kamu berhasil mengatur keuangan dan juga hal lainnya, maka kamu akan tetap hidup. Tantangan yang bisa dikatakan gampang gampang sulit. Percayalah kamu bisa karena sudah banyak orang yang membuktikannya.
Ada sebuah pepatah yang mengatakan "hiduplah seperti lumut", dimana kamu harus bisa hidup dimana saja seperti halnya lumut yang bisa ditemukan di hampir semua tempat hanya dengan bersandar di dinding atau pepohonan.
Percayalah kalau ini sulit tapi mungkin. Nothing is impossible!
5. Kamu bisa merancang masa depanmu
Masa depan memang menjadi misteri karena kamu tidak akan pernah tau seperti apa kamu nanti. Tapi dengan merantau, sedikit banyak kamu bisa merancang hidupmu ke depan. Sedikit demi sedikit kamu bisa bertahan hidup sendiri dan kalau kamu berhasil menghidupi diri sendiri tentunya kamu pasti bisa menghidupi calon keluargamu nanti.
Selain itu kamu bisa merancang tujuan hidup dan mimpimu nanti secara perlahan. Apakah kamu menetap di kota A karena kamu menikmati hidup disaa? Atau kamu harus pindah ke kota B untuk mengejar karir? Atau malah kamu harus pulang dan menetap di kota asal untuk membangun kotamu? Semua itu pilihanmu dan tentunya sedikit banyak pengalamanmu selama merantau akan membantumu.
Memang kamu tidak harus merantau kalau kamu ingin berkarir total di daerah asalmu.Tapi tidak ada salahnya kamu coba merantau seumur hidup dimana kamu akan keluar dari zona nyaman dan menemukan sesuatu baru yang akan mengubah atau memperbaiki hidupmu di masa depan.
Jadi tunggu apa lagi, keputusan ada di tanganmu.
Trust me, it works!

Selasa, 13 Maret 2018

Tanda tangan menurut arti kepribadian

Tanda tangan seseorang bisa memberi tahu Anda apakah seseorang yang baru saja Anda temui, teman, atau atasan Anda adalah seorang narsis.

Dalam penelitian ini, sebagaimana dikutip dari laman dokter.id, para ahli memeriksa apakah ada hubungan antara tanda tangan seseorang dengan beberapa sifat manusia seperti ketegasan / kesombongan, dominasi sosial, harga diri, dan sifat kompetitif.

Dari penelitian ini para ahli menemukan bahwa orang yang memiliki tanda tangan lebih besar lebih bisa menerima kebenaran.

Selain itu, para ahli juga menemukan hubungan antara ukuran tanda tangan seseorang dan dominasi sosial pada pria dan wanita.

Ukuran tanda tangan seseorang juga berhubungan dengan sifat narsistik, terutama pada wanita.

Studi lain yang dilakukan pada tahun 1988 menemukan bahwa orang yang menggarisbawahi tanda tangannya dan menambahkan tanda seru pada akhir tanda tangannya biasanya adalah orang yang lebih narsistik.

Sementara itu, penelitian lain yang dilakukan pada tahun 2013 menemukan bahwa atasan dengan tanda tangan yang lebih besar biasanya memiliki ego, harga diri, dan kepedulian yang lebih tinggi

Sebaliknya, orang dengan tanda tangan yang lebih kecil dianggap memiliki sifat yang lebih diam dan orang yang memiliki tanda tangan yang belum dibaca memiliki sifat yang lebih tertutup.

6 Kepribadian orang berdasarkan tanda tangan 
Berbicara mengenai tanda tangan, dalam dunia kerja ada hal-hal yang dipertimbangkan.

Bukan di dunia kerja saat ini bukan lagi sekadar skill, pengetahuan, dan latar belakang pendidikan. Tapi, karaktermu sebagai pekerja di era millennial juga penting.

Hal ini karena selama proses kerja berjalan, kepribadian merupakan salah satu yang menentukan berhasil atau tidaknya pekerjaan nanti.

Misalnya jika kamu orangnya tegas, maka urusan pekerjaan bisa lebih mulus dan lancar. Bisa jadi bahwa kamu punya bakat jadi pemimpin.

Untuk mengetahui seperti apa kepribadian kamu, biasanya pihak perusahaan akan mengetesnya lewat tes wawancara atau psikotes.

Namun, ada juga cara lain yang hanya dengan melihat tanda tangan saja.

Mulai dari bentuk lengkungan, ukuran, hingga huruf yang digunakan, semua bisa ditebak. Penasaran? Simak ulasan berikut ini sebagai dikutip dari laman hipwee:

1. Tanda tangan berupa inisal

Jika tanda tangan kamu dibuat berdasarkan inisial nama, berarti kamu orangnya sangat menjaga privasi.

Dia termasuk tipe orang yang nggak suka bertele-tele dan terlalu banyak bicara.

Nah, jika tanda tangan berupa inisial namanya ditulis dalam huruf kapital semua itu berarti dia orang yang PD dan punya harga diri tinggi.

Biasa dimiliki oleh orang-orang sukses, lho.

2. Tanda tangan miring ke atas

Nah, bagi kamu yang memiliki tanda tangan miring ke atas adalah pribadi yang percaya dengan masa depan cerah.

Kerjanya juga cepat dan penuh inisiatif.

Hal ini karena lengkungan seperti itu dianggap selalu dimiliki oleh orang-orang yang percaya dengan masa depan cerah.

Nah, siapa sih yang nggak mau punya masa depan cerah juga? Apalagi orang dengan tanda tangan seperti ini dipercaya punya semangat kerja yang tinggi, sehingga kerjanya cepat dan penuh inisiatif.

3. Tanda tanganmu berukuran biasa saja dan seimbang

Bagi Anda pemilik tandan tangan berukuran biasa saja dan seimbang itu artinya kamu orang yang sederhana.

Nggak suka ribet dan neko-neko!

Sehingga hal seperti tanda tangan pun bukan jadi masalah, yakni berukuran biasa saja dan bentuk hurufnya pun seimbang semua.

Ciri khas seperti ini memang dimiliki oleh pribadi yang gemar dengan kesederhanaan.

Oleh karena itu, tanda tangannya pun biasa-biasa saja.

Walau tanda tangan biasa saja, belum tentu kariernya juga biasa saja, lho!

4. Tanda tangan kecil

Nah, bila kamu pemilik tanda tangan kecil, kamu orangnya pendiam dan cukup tertutup.

Apalagi dengan huruf kecil-kecil pula.

Semakin kecil ukuran tanda tanganmu, semakin menunjukkan seberapa pendiam dan tertutupnya kamu dalam berinteraksi.

Terutama jika tanda tanganmu dipenuhi dengan huruf-huruf yang kecil juga.

Jangan kaget kalau kamu nanti dinilai sebagai sosok misterius.

5. Tanda tangan tegak

Pernah lihat tanda tangan yang bentuknya tegak? Itu adalah ciri orang yang emosinya stabil dan pandai beradaptasi.

Kalau lihat tanda tangan yang bentuknya tegak, penilaianmu hanya satu kata, yaitu ‘kaku’.

Nah, bentuk seperti itu sebetulnya ciri orang yang mempunyai emosi stabil dan pandai beradaptasi.

Garis yang menyambungkan huruf-huruf tegak itu mewakili kepribadian mudah bergaul dengan penuh kestabilan emosi yang baik.

6. Tanda tangan 'berhias'

Bentuk tanda tangan memang beragam.

Saking beragamnya kamu suka sulit mengenali kalau itu betul tanda tangan atau bukan.

Seperti jenis tanda tangan yang ada hiasan-hiasannya.

Padahal, itu menunjukkan kalau kamu orangnya kreatif, lho – sama sekali bukan anak kecil.

Dengan bentuk tanda tangan yang unik, artinya kamu orangnya kurang percaya diri dan suka diperhatikan, sehingga dibuat deh adanya berbagai hiasan.

Buat menebak kepribadian bos atau partner kerja, kamu nggak perlu pendekatan dulu.

Cukup dengan melihat tanda tangan saja, kamu sudah bisa mengetahuinya.
Nah itulah sekedar info tentang tanda tangan sobat

Minggu, 11 Maret 2018

Mumet

Mental tekor
Dijajah tapi sampai tidak berasa dijajah. Saking karena sudah tekor jiwa nasionalismenya. Komputernya sudah kagak hidup tapi mobil masih nggelinding semata karena jalan turun. Gitu jalanan nanjak nanti (hasil bumi / tambang habis)...siap2 saja untuk nggelundung ke jurang tamat.

Oh enggak begitu ya?
Betul. Betul, masih bisa jual diri kok.
Gitu procot lahir kan sudah diajarin bahwa kamu tidak mampu. Kamu orang / bangsa kecil. Dibombong bahwa kalau bisa minta-minta itu harus bersyukur krn diyayang Tuan. Kebodohan dan kemiskinan itu sudah takdir, jadi jangan dilawan. kalau melawan kebodohan dan kemiskinan itu berarti melawan Tuhan eh Tuan!
Swuenenge
mintak ampun kalau bisa punya mental jadi korban. Masuk penjara itu beruntung karena bisa makan gratis (jarene). Jadi lonte hore karena tidak perlu kerja bisa dapat uang banyak. Ngapain kamu sekolah pintar-pintar, jadi sulit cari makan tow? Betul?....

Oh salah juga ya? Banyak yang jadi front pembela inul (ini faling benul)?
Benar en betul, banyak juga yang merasa mampu membela rakyat, tapi jebule salah mikir. Malah penjajahnya yang dibela , kawan sendiri diserangi dengan hoax. Berhubung untuk berpikir saja sudah tidak jalan prosesornya karena low batt. Atau jalan tapi sering terinterupsi coitus interuptus. Alias untuk menjaga harga diri pada akhirnya harus masturbasi rohani. Gagal di duniawi masih bisa dikatrol dengan citra sukses rohani (jarene). Sungguh galau bukan kepalang para hoaxer manakala dalam hati mulai menyadari bahwa janji sorganya pun pada akhirnya sorga hoax akibat kelakuannya sendiri masuk team pembuat hoax. Hello Papua, Aiyem koming... :v

Ingat! Anda mungkin bisa menipu orang lain, tapi anda tidak mungkin dapat menipu diri anda sendiri. Jauh di dalam batin anda adalah neraka yang anda buat sendiri. Anda merasa sedang mengipasi massa, padahal anda sedang mengipasi api  yang ada jauh di dalam relung batin anda sendiri menjadi semakin besar. Sampai suatu saat........DHUARRRR.....tubuh anda pun turut hangus jadi abu. Itu manifestasinya.
Maaf yaa...tapi lha gimana kalau kenyataan? Kenyataan yang membuat penderitaanmu tidak boleh diumumkan biar orang lain turut nemenin sama merananya dengan anda, gitu?? hehehe

Dijajah tapi sampai tidak berasa dijajah. Saking karena sudah tekor jiwa nasionalismenya.

Ya tow?
Betul???

Sini saya stroom dulu akinya. Masa yg muda harus disetrom aki-aki? :v
Tapi itu sementara saja. Kalau tidak segera diperbaiki sel-selnya ya tekor lagi.

R
ah
Ayu
!....

PREPEGAN

– Apa yang ada dibenak anda ketika mendengar kata Prepegan ? Masyarakat Desa kebumen tentu tidak asing lagi mendengar kata Prepe...