Sabtu, 07 Juli 2018

SEMPURNA


Kita hidup di era modern ini telah terdelusi sedemikian rupa oleh iklan-iklan komersial yang mengiklankan produknya paling murni, paling asli, paling sempurna , jaminan kepuasan100%.
Itu adalah dusta yang meracuni batin kita.
Pertanyakanlah : apa kriteria murni itu? apakah kriteria asli itu? apakah kriteria sempurna itu?
Adakah dalam realitas?
Semua fenomena adalah gabungan dari berbagai macam komponen pembentuknya. Antara satu dengan yang lain sekalipun sejenis, tidak ada yang sama persis. Itulah yang disebut UNIK. Dan keunikan membawa konsekwensi kepada KEBERAGAMAN (variance).
Demikian pula dalam anda mencari pasangan hidup. Apakah mungkin menemukan 100% pasangan yang sempurna??
Kecuali seseorang sedang berdusta memasangkan status sedemikian di halaman FB-nya untuk melampiaskan insecurity-nya ke teman-temannya agar terlihat lebih. Sebuah cara menyakiti yang halus.
Ketika sesuatu betul dijalani, maka akan segera tampak ketidaksempurnaan2.
Mengapa?
Karena ketidak-puasan (unsatisfactoriness) adalah tekstur utama dalam realitas ini. Dan itu memang by design sedemikian rupa diciptakan oleh Tuhan, karena Dia menghendaki jiwa kita bertumbuh, bukan untuk bersenang-senang di dunia ini. Tuhan memberi apa yang paling dibutuhkan oleh jiwa kita agar berkembang 
Demikianlah pula dalam mencari calon pemimpin, atau bahkan Presiden. Adakah seseorang yang memiliki 100% kualitas sempurna?
Dan ingat, semisal ada 100 kepala, maka masing-masing kepala akan memiliki kriterianya sendiri-sendiri tentang apa yang disebut kesempurnaan. Anggaplah sebuah dunia ideal yaitu tingkat kepuasan mereka terdistribusi rata dari yg paling suka hingga paling benci sehingga angkanya jatuh pada 50:50.
Pertanyaannya adalah : so what?
Apakah lantas harus bertarung antara yang 50 suka dan 50 yang benci?
Bila demikian itu adalah kekanak-kanakan.
Anda lupa apa tujuan anda memilih seorang pemimpin. Yaitu : memimpin seluruh rombongan untuk dengan selamat melampaui padang tandus mencapai tujuan (tanah terjanji) dalam suka maupun duka.
Dengan kata lain : ia akan membawa anda melalui suatu proses yang DIBUTUHKAN (bukan yg diinginkan looh...) untuk menempa kualitas jiwamu semakin matang (dewasa.) 
Bila anda mengerti demikian, maka berhentilah cengeng dan bersikap membangkang bila segala sesuatu tidak berjalan 100% seperti yang kau inginkan. Bahkan sekalipun ibumu sendiri yg jadi presiden, pasti kau pun akan menerima jeweran bila kurang-ajar.
Oleh karena itu, maka batin yang tidak terdelusi oleh nafsu kenikmatan dan segala ilusi kesempurnaan, disebut sebagai ORDINARY MIND. Batin yang biasa-biasa. Batin yang mengisi Ruang-Hidup (Life-space) nya dengan sebagaimana apa adanya (as it is).
Dan dunia menjadi indah, bukan karena satu orang luar biasa, tetapi karena semuanya biasa-biasa saja dalam ketulusan dan keaslian hidup yg otentik. Saat itu terjadi, maka Nama Tuhan serta-merta termuliakan (bukan namamu atau namaku, atau nama siapa / apa pun manusia yg pernah ada di bumi ini).
Selamat pagi dinihari 

                      :Doa :
Ya, Tuhan ampunilah aku karena selama ini telah terlalu mencari kemegahan buat diriku sendiri. Aku telah mengejar kesempurnaan di dunia ini , lupa bahwa hanya Engkaulah tempat kesempurnaan. Dan ampunilah kami sering mengeluh dalam ketidaksempurnaan kami, dalam ketidaksempurnaan pasangan kami, pada saudara kami yang lain, pada karyawan kami...sehingga menjadi manusia penuntut yang lupa diri....lupa melihat kehadiranMu dalam setiap peristiwa dan hubungan. Lupa bahwa diriku sendirilah yang harus dikoreksi manakala melihat ketidaksempurnaan diluar sana.
Ya, Tuhan ajarilah kami menerima setiap kecacatan kelemahan diri kami sendiri dan sesama kamii. Bawalah kami agar mampu melihat karya tangan-tanganMu yang senantiasa bekerja dalam setiap hal-hal yang di mata daging kami yg pongah ini.. terlihat tidak sempurna. Mampukanlah kami melihat keindahan dari hal-hal yang tampaknya remeh temeh dan sering kami abaikan karena ambisi-ambisi dan mimpi muluk-muluk kami. Sadarkanlah kami atas sifat2 palsu dari batin kami sendiri yg selalu dirundung oleh kegelapan, keserakahan, kebencian,...dan bawalah kami keluar untuk menyeberang mengenali sifat asli Batin Illahi yang meliputi segala-galanya tanpa membeda-bedakan sudah indah semenjak awal dan akhirnya.
Kami percaya bahwa Engkau mengajar kami dalam setiap peristiwa dalam ruang hidup kami masing-masing. Kami yakin bahwa Engkau senantiasa hadir dalam setiap detik carut-marutnya dunia ini untuk menempa kami.
Amin.. . . . 
Rahayu!

Jumat, 06 Juli 2018

Pengertian iman



, “Apakah arti iman?”
Rupanya telah terjadi pereduksian makna kata iman sekedar menjadi hal-hal apa yang diyakini secara membuta. Sehingga menjadi ber-KESADARAN dianggap bukan iman yg sesungguhnya. Telah terjadi plokotow-bahasa yang sangat fatal terhadap makna kata Iman. Dan inilah yang merusak sendi-sendi kesehatan-jiwa (wholesomeness) bangsa ini pada khususnya , dan dunia pada umumnya.
     penangkapan saya tentang makna dari Iman (saya mencoba menjelaskan perbedaan antara belief dan faith dengan menggunakan kata ‘iman’ untuk keyakinan dan ‘Iman’ (huruf besar) untuk sesuatu apa yg sejalan dengan dikatakan oleh Rebbe). Coba perhatikan pada penyimakan dan penyelidikan terhadap apa yang [akan] terjadi [dan menerimanya untuk dibaca/ dipelajari]....suatu sikap OPEN terhadap realitas sebagaimana apa adanya.  
Dengan kata lain, apapun YANG TERJADI pada diri anda atau kaum anda...tidak mengeluh, bersungut2 apalagi mencari kambing-hitam..hendak mencelakai pihak lain yg tak ada hubungan kausalnya dengan dalih khayalan angan-angan kusutnya sendiri. Melainkan bacalah hikmahnya untuk koreksi diri. Itulah IQRA ! Menyulam seuntai pengertian dengan pengertian dengan pengertian....akhirnya menjadi umat yang penuh pengertian (understanding). Sangat berbeda dengan percaya buta, bukan?
Jelas bahwa Iman Sejati adalah bertolak belakang samasekali dengan sikap mendikte Tuhan Semesta Alam , atau memaksa Tuhan bertindak sebatas penangkapanmu dari yang kau baca dari materi kertas dengan mata daging.
Rahayu!

PREPEGAN

– Apa yang ada dibenak anda ketika mendengar kata Prepegan ? Masyarakat Desa kebumen tentu tidak asing lagi mendengar kata Prepe...