Senin, 17 September 2018

CINTA


Cinta sebagai sesuatu yang mulia artinya bahwa apa pun yang terjadi pada dirinya aku tetap mencintainya. Jadi Cinta adalah sama sekali bukan hal yang transaksional semacam 'kamu menyenangkan aku maka aku sayang kamu'. Khususnya dalam makna Pernikahan maka artinya adalah : apa pun yang terjadi pada dirinya, aku tetap dalam hubungan pernikahan.
Ini memang bukan suatu hal yang mudah. Aku sendiri tidak mengatakannya mudah. Karena kita saat ini hidup dalam zaman yg terbiasa memandang segala sesuatu sebagai baik hanya apabila ada "Win win Solution" (solusi semua pihak menang). Yang pada akibatnya menyebabkan manusia kehilangan makna hidup karena segala sesuatu dinilai dari porsi2 kapling ego yg semakin lama semakin sempit. Karena tidak ada ego seorang manusiapun yang mau merugi, kehilangan, atau ditinggalkan. Merugi dianggap suatu kebodohan, ketidakmampuan, kelemahan. Akibatnya dari ego muncul dendam. Dari yg tadinya katanya "cinta" jadi musuh. Itu BUKAN Cinta.
"Win win Solution" itu tentu bukan  sesuatu yg buruk. Tetap baik sebagai sebuah pemandu arah, tetapi bila dijadikan dogma kehidupan maka disitulah kerusakan bermula. Karena dunia ini diciptakan bukan untuk win win, melainkan win-lose (menang-kalah) secara duniawi. Karena Tuhan memang menciptakan kondisi win-lose tersebut agar di atas bumi dapat tumbuh berseminya Cinta. Menempa jiwa jiwa yang telah dipersiapkanNya untuk merugi dirinya karena Cinta sedang bertumbuh dalam jiwanya. Cinta itulah yang kelak memerdekakan jiwanya.
Jadi perhatikan! Cinta itu bukan urusan mencari kesenangan, tapi merupakan tempaan jiwa. Dan itu bukan hal yang enak2an (walau saat panen tuai nanti kamu merasakan nikmat kebahagiaan sebagai buahnya), tetapi suatu perjuangan sepanjang hidup. Oleh karena itu dikatakan : Love never gives up. Cinta tidak pernah menyerah.
Semoga bangsa  ini segera mengenal Cinta.
Rahayu!

PREPEGAN

– Apa yang ada dibenak anda ketika mendengar kata Prepegan ? Masyarakat Desa kebumen tentu tidak asing lagi mendengar kata Prepe...