Senin, 01 Januari 2018

BMI atau TKI

Halo para calon tki juga keluarga tki kamu harus baca tulisan Bakul getuk yang ini.
BMI atau buruh migran Indonesia untuk istilah lumrahnya TKI.
Cerita kisah ini di ambil dari obrolan warung kopi
BMI (Buruh Migran Indonesia), saya termasuk BMI itu.
Pengamatan saya soal tki.
Ada beberapa group sosmed BMI yang Bakul getuk ikuti utuk mengetahui apa sebenarnya kisah dan cerita suka duka para temen-temen BMI, memasuki group-group itu Bakul getuk dapat informasi banyak tentang BMI.
Rasa penasaran saya muncul ketika banyak kawan Facebook yang  merupakan BMI di berbagai negara.
Banyak yang masih berstatus lajang, banyak yang berstatus janda, dan banyak juga yang berstatus punya keluarga.
Tetapi karena tuntuntan ekonomi keluarga mereka rela pergi ke luar negeri, sebab mencari penghidupan yang layak di dalam negeri masih kesulitan, terlebih dengan latar belakang pendidikan yang kurang.
Hongkong, Singapura, juga Taiwan adalah negara-negara favorit tujuan para BMI. Selain gaji lebih besar, di negara-negara itu cenderung lebih bebas dibandingkan dengan negara-negara Timur Tengah maupun Malaysia atau pun Brunei.
Sebagian para BMI senang curhat di Facebook, apapun Masalahnya sementara curhatnya itu dimanfaatkan oleh manusia-manusia tidak bertangungjawab, mengatas namakan cinta kemudian ngereti. Engga kasihan loooeee....
Banyak sudah cerita dikuras hasil jerih payahnya akibat "cinta" dunia maya. Sampai puluhan juta melayang ditipu dengan mengatasnamakan cinta dunia maya, ada yang dimintai mengirimi pulsa, atau modus meminjam uang lantas tidak dikembalikan, dan lain sebagainya.
Ada lagi yang bercerita pada saya bahwa suaminya di rumah malah main serong, selingkuh.
Uang dikirim ke rumah malah habis untuk bermain judi dan main perempuan. Padahal tujuannya adalah untuk perbaikan perekonomian keluarga.
Siapa yang salah?......
Ada seorang BMI memposting pemandangan yang kontras dibandingkan dengan teman-temanku BMI lain yang biasanya memposting foto-foto diri dengan pakaian nyentrik dan tampil cantik-cantik.
Luar negri, dalam bayangkanku sebuah negara dengan kota dan gedung-gedung megah, ketika dulu Bakul getuk belum menjadi TKI, di mana para pembantunya yang banyak berasal dari Indonesia tampilan bersih, necis, dan gaji besar, ternyata tidak seperti yang Bakul getuk bayangkan dulu. Di sana tak ubahnya bekerja di kampung halaman sendiri, bahkan lebih, karena ia jadi tukang ngarit, jadi tukang parkir, dan mungkin pekerjaan rumah tangga.
Sebuah kisah yang membuatku terdampar di sini.
Demi keluarga, demi kehidupan perekonomian yang lebih baik, para BMI rela jauh dari keluarga, rela melakukan apapun asal halal dan mendapatkan uang demi keluarga, demi masa depan keluarga.
Mereka rela jauh dari keluarga, dengan resiko yang sangat besar. Bayangkan jika mereka sakit, betapa mereka menangis batin. Bayangkan jika terjadi resiko apa-apa, mereka jauh dari keluarga.
Sementara di Indonesia sendiri, keluarga yang ditinggalkan, banyak suami yang diharapkan bisa membantu yang pasangannya yang sedang berjuang di negeri antah berantah dengan mengelola kiriman uang dengan baik tetapi malah digunakan untuk berjudi, mabuk-mabukan,, main perempuan.
Mungkin juga ada yang istrinya ditinggal mencari penghidupan hingga jauh ke negeri orang dengan segala resiko, tetapi ia enak indehoi dengan laki-laki Lain. Ini benar-benar membuatku terhenyak dan membuatu ingin menulisnya di sini.
Bakul getuk berharap besar, siapapun yang membaca tulisan ini bisa menghargai perjuangan mereka. Untuk keluarganya yang sedang berjuang di negeri orang bisa lebih memetik pelajaran dari semua itu, bisa mengelola dengan baik, untuk menjadikan harapan perekonomian yang lebih baik.
Jikalau yang membaca adalah para pemegang kekuasaan negeri tercinta Indonesia, negeri yang kaya raya, negeri yang seharusnya makmur, benar-benar memikirkan nasib-nasib rakyatnya, tidak hanya ribut rebutan kekuasaan dan korupsi. Tolong jadilah pemimpin yang amanah sehingga tidak ada lagi rakyat Indonesia yang harus menjadi korban kebiadaban bangsa lain, menjadi kacung bagi bangsa lain, tetapi bisa makmur di negeri yang kaya raya ini.
Semoga... semoga... dan semoga.......
Itulah doaku untuk Indonesiaku,
untuk rakyat Indonesiaku,
untuk para BMI-ku,
untuk seluruh rakyat Indonesia......
Salam Rahayu dari Bakul getuk untuk menjadikan renungan  https://account.ratakan.com/signup/asMBR9dF <script type="text/javascript" src="https://account.ratakan.com/b/416857307876/indo1212"></script 

Tidak ada komentar:

PREPEGAN

– Apa yang ada dibenak anda ketika mendengar kata Prepegan ? Masyarakat Desa kebumen tentu tidak asing lagi mendengar kata Prepe...