Sabtu, 17 Februari 2018

Nek ora ninja ora oleh dicinta


pancene koe pabu nuruti ib-mu
jare nek ra ninja ra oleh dicinta
opo koyo ngene susahe wong kere
ameh nyandeng tresno kalah karo bondo
ku ngerti sifatmu bedo karo awakku iki
ono opo kok koe bedo karo aku iki
opo aku salah nek aku tresno koe
po pendak dino atimu enenge gelisah
mending aku ro koe koreksi dewe-dewe
ojo waton tumindak nek kuwi ora becik
mergo sak iki tresno enenge gor bondo
menang rupo kalah rupo aku ora popo
pancene koe pabu nuruti ib-mu
jare nek ra ninja ra oleh dicinta
opo koyo ngene susahe wong kere
ameh nyandeng tresno kalah karo bondo
pisan pindo aku percoyo ro omonganmu
jebul saiki koe wes keconangan neng mburiku
koe selingkuh ro konc-ku cerakku iki
opo dumeh aku wong kere langsung tok larani
jaremu nek ra fu koe ora i love you
jaremu nek ra ninja koe ora cinta
nanging pie meneh aku wong ra nduwe
kalah bondo menang rupo kuwi saklawase
pancene koe pabu nuruti ib-mu
jare nek ra ninja ra oleh dicinta
opo koyo ngene susahe wong kere
ameh nyandeng tresno kalah karo bondo
yonek koe ra iso trimo opo enenge
gor isone ngoyak bondo kuwi ciri khase
pancen koe konco neng atimu wuto
menang rupo moto bondo kui pancen koe
aku wes ra betah ngrasake sifatmu
mending aku tak pisah ninggalke sliramu
ojo rumongso bisa nek koe ora iso
atiku wes ra kuat rasane pengen njepat
pancene koe pabu nuruti ib-mu
jare nek ra ninja ra oleh dicinta
opo koyo ngene susahe wong kere
ameh nyandeng tresno kalah karo bondo
pancene koe pabu nuruti ib-mu
jare nek ra ninja ra oleh dicinta
opo koyo ngene susahe wong kere
ameh nyandeng tresno kalah karo bondo


Jumat, 16 Februari 2018

Valentine day



Selamat malem sobat Bakul getuk. Buat yang abis ngerayain valentine dengan coklatnya tentu ada rasa spesial. Keluar kamar dan mendapati teman satu kosan sedang makan coklat. Buka facebook banyak yang upload gambar coklat. Buka twitter banyak yang membahas tentang coklat. Aarrkhh, ada apa dengan hari ini? Apa tadi malam sudah datang hujan coklat dari langit?!
Ternyata tidak, dan akhirnya penulis ingat bahwa hari ini adalah tanggal 14 Februari, dimana banyak orang menyebutnya hari Valentine, meski sebagian orang tidak ikut merayakannya. Ya, hari Valentine yang jatuh pada tanggal 14 Februari memang selalu identik dengan coklat dan bunga. Dalam catatan penulis kali ini penulis akan mencoba menjabarkan sedikit tentang filosofi dari hari Valentine atau yang kata orang merupakan Hari Kasih Sayang dan hubungannya dengan bunga dan coklat.
Menurut alkisah yang penulis dapatkan saat penulis duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP), hari Valentine ada untuk memperingati kematian seorang pastur bernama Valentino yang jatuh cinta pada jemaah gerejanya. Peristiwa ini terjadi pada zaman dahulu kala.
Pastur ini dihukum mati karena ia lebih memilih untuk mempertahankan cintanya pada sang jemaah dan merelakan title- nya sebagai pastur dilepas. Akan tetapi karena sang jemaah berasal dari keluarga kalangan atas, maka cinta sang pastur dianggap sebagai kejahatan, dan ia pun dihukum mati.
Ketulusan cinta sang pastur baru diketahui setelah kematiannya. Karena kegigihan dan cintanya yang tulus pada sang jemaah, akhirnya banyak orang yang bersimpati dan memperingati hari kematian pastur ini sebagai Hari Kasih Sayang, dan nama Valentine berasal dari nama pastur yang telah mati yaitu Valentino.
Cerita di atas penulis dapat dari salah satu guru penulis saat SMP, dan sang guru juga mendapatkan cerita tersebut entah darimana, dan tentang kebenarannya pun belum bisa dipastikan.
Namun, dari cerita di atas kurang lebih dapat penulis simpulkan bahwa hari Valentine yang diperingati pada tanggal 14 Februari adalah untuk memperingati kematian seorang pastur bernama Valentino yang mengorbankan dirinya untuk membuktikan ketulusan cintanya pada seorang jemaah gerejanya.
Valentine, Bunga dan Coklat
Hari Valentine Selalu identik dengan bunga dan coklat. Mengapa demikian? Menurut penulis, bunga melambangkan keindahan dan coklat melambangkan manis.
Bunga
Mengapa bunga dihadirkan sebagai simbol hari Kasih Sayang? Kita semua tahu bahwa bunga (apalagi bunga mawar) yang merupakan lambang cinta adalah salah satu tanaman yang indah, harum, dan apabila tidak hati-hati menggenggamnya, durinya akan melukai tangan kita.
Seperti halnya cinta yang indah, namun, jika tidak hati-hati menjaganya akan melukai pelaku cintanya.
Coklat
Coklat itu manis. Mungkin itu adalah alasan coklat dijadikan identik dengan Valentine. Membagikan sesuatu yang manis akan menaburkan kebahagiaan. Karena berbagi kasih sayang itu manis, baik bagi yang membaginya maupun yang menerimanya. Saat seseorang memberikan kasih sayang dan wujud kasih sayangnya tersebut disambut baik oleh orang yang dituju, sang pemberi kasih sayang akan merasa sangat senang. Demikian pula saat seseorang berbagi coklat. Siapapun yang menerimanya akan merasa senang. ( penulis juga akan merasa senang saat ada yang memberi coklat pada penulis ^^)
Seperti itulah pendapat penulis tentang bunga dan coklat di hari Valentine. Meskipun umumnya banyak orang yang merayakan hari kasih sayang dengan memberikan bunga dan coklat pada kekasihnya, namun masih banyak juga sebagian orang yang memilih untuk tidak ikut merayakan hari Valentine. Memberikan kasih sayang pada orangtua, saudara, sahabat dan kekasih, tidak perlu menunggu datangnya hari Valentine kan? Bukannya baiknya kasih sayang itu ada di setiap hari, setiap saat, dan setiap waktu.
Terimakasih salam dari bakul getuk.

Senin, 12 Februari 2018

GENERASI PENUH WARNA


Indahnya generasi Yang lahir Tahun 1960-80an
(yg usianya skrg 30an - 50an tahun)
Sekedar anda tahu.
Kita yg lahir di tahun 1960-70-80an, adalah generasi yg layak disebut generasi paling beruntung.
Karena kitalah generasi yg mengalami loncatan teknologi yg begitu mengejutkan di abad ini, dg kondisi usia prima.
✌✊
Sebagian kita pernah menikmati lampu petromax dan lampu minyak, sekaligus menikmati lampu bohlam, TL, hingga LED
Kitalah generasi terakhir yg pernah menikmati riuhnya suara mesin ketik.
Sekaligus saat ini jari kita masih lincah menikmati keyboard dari laptop kita.
Kitalah generasi terakhir yg merekam lagu dari radio dg tape recorder (kadang pitanya mbulet) kita.
Sekaligus kita juga menikmati mudahnya men download lagu dari gadget.
Kitalah generasi dg masa kecil bertubuh lebih sehat dari anak masa kini, karena lompat tali, loncat tinggi, petak umpet, gobak sodor, main kelereng, karetan,sumpit2an, galasin adalah permainan yg tiap hari akrab dg kita.
Sekaligus saat ini mata dan jari kita tetap lincah memainkan berbagai game di gadget .
Masa remaja.
Kitalah generasi terakhir yg pernah mempunyai kelompok/geng yg tanpa janji, tanpa telpon/sms tapi selalu bisa kumpul bersama menikmati malam minggu sampai pagi.
Karena kita adalah generasi yg berjanji cukup dg hati.
Kalau dulu kita harus bertemu untuk tertawa terbahak-bahak bersama.
Kini kitapun tetap bisa ber "'wkwkwkwk"
Di grup Facebook/whatsApp .
Kitalah generasi terakhir yg pernah menikmati lancarnya jalan raya tanpa macet dimana-mana.
Juga bersepeda onthel / motor menikmati segarnya angin jalan raya tanpa helm di kepala
Kitalah generasi terakhir yg pernah menikmati jalan kaki berkilo meter tanpa perlu berpikir ada penculik yg membayangi kita.

Kitalah generasi terakhir yg pernah merasakan nikmatnya nonton tv (ada yg cuman hitam putih layarnya) dg senang hati tanpa diganggu remote untuk pindah chanel sana sini rame rame satu kampung dengan powersupl aki yg jika strumnya akan hbs layarnya tv ciut tinggal separo 
Kita adalah Generasi yang selalu berdebar debar menunggu hasil cuci cetak foto, seperti apa hasil jepretan kita.
Selalu menghargai dan berhati2 dalam mengambil foto dan tidak menghambur hamburkan jepretan dan mendelete-nya jika ada hasil muka yang jelek.
Saat itu hasil dengan muka jelek kita menerimanya dengan rasa ihklas.
Ihklas dan tetap ihklas apapun tampang kita di dalam foto.
Tanpa ada editan Camera 360 photoshop atau Beauty face.
Betul2 generasi yg menerima apa adanya.

Kitalah generasi terakhir yg pernah begitu mengharapkan datangnya Pak Pos menyampaikan surat dari sahabat dan kekasih hati. 
Kita mungkin bukan generasi terbaik. Tapi kita adalah generasi yg LIMITED EDITION.
Kita adalah generasi yg patuh & takut kepada OrTu (meskipun sembunyi2 nakal & melawan) tp kita generasi yg mau mendengar & komunikatif thd anak cucu.
Itulah kita.... selalu bersyukur atas nikmat nyg telah kita terima
Anda di generasi itu?...
Maknanya kita sudah sama-sama tua. Sekian trimakasih udah mau membaca semoga ingat masa masa indah dulu

Minggu, 11 Februari 2018

CINTA SEJATI


Cinta sejati tidak ada lawan katanya.
Benci bukanlah lawan dari Cinta.
Mungkin banyak orang tidak tahu artinya, dikira saya cuman sedang lebay berpantun ria melebih-lebihkan.
Untuk bisa memahami pernyataan "Cinta tidak mempunyai lawan kata" anda harus bermeditasi untuk melihat langsung. Saya pernah membabarnya, tapi banyak orang yg tidak pernah bermeditasi jadi kebingungan.
Maka saya berikan sebuah contoh sederhana dari pengalaman langsung sehari-hari :
Ibu mencintai anaknya.
Adakah bila anaknya mengecewakannya, menyakiti hatinya,...kemudian dia jadi benci / memusuhi anaknya?
Atau....
Seseorang yang mengasihi pacarnya secara sungguh-sungguh. Bila pacarnya berselingkuh kemudian dia jadi membencinya? Apakah itu cinta sejati? NO! Itu mah NAFSU !
Kalau nafsu anda tidak terpenuhi maka anda jadi benci.
Sebaliknya, bila ada seorang kekasih yang kau tinggalkan menikah dengan orang lain tapi dia tetap setia menjadi sahabatmu (dengan menjagamu agar kamu tetap setia dengan suami/istrimu demi kebaikan / kesehatan jiwa anak2mu), itulah Cinta Sejati !
Anda memang merasa sakit pedih ditinggalkannya, tetapi tidak menjadi benci. Rasa Kasih anda lebih besar untuk mengalahkan kepedihan ego anda. Itulah yang namanya benar-benar cinta dia, bukan cinta diri anda sendiri yang berselubung 'cinta-dia'.
Tapi kita semua masih hidup dalam batasan dimensi. Maka jangan minta/ menuntut berlebihan! Dalam artian, kalau dia keras padamu, mungkin sedikit pelit, atau banyak pertimbangan, menasihati, kritik, tapi selidikilah bahwa sangat mungkin di dalam lubuk hatinya dia benar-benar mengasihimu!
Jadi, bila anda berpandangan lebay (berlebihan) terhadap ideal "Cinta Sejati" PUN anda tidak akan mungkin mengenal apa itu Cinta Sejati. Sampai pemahaman yang cukup. Selebihnya adalah jebakan dua sisi bila seseorang mengajak anda mengenal ajaran Kasih tapi kemudian menyerang anda karena anda tidak setuju? Bahkan memutuskan tali komunikasi dengan anda (ini konteks diluar ruang kelas ini ya!)  mengatakan bahwa kau telah menyakitinya padahal anda masih dalam hubungan kekeluargaan dekat? karena kau menolak "ajaran kasihnya" lalu menjelek2kan namamu diluaran (tentu dengan nada terbalik, seolah menyesalkan / mengasihimu yg telah disurupi oleh setan/ kuasa gelap)?
Apakah anda percaya bahwa dia telah mengenal Kasih?
Atau cuman jualan agama (walau dia bersikeras meng-KLAIM ajarannya bukan agama)???
Tentu RASA tidak bisa menipu, tapi kata-kata bisa DIBOLAK-BALIK. Itulah mengapa orang2 tidak suka...lalu dikatakan memusuhi...lalu dirinya bermain victim-play...dan tiba2 andalah yang jadi tertuduh!
Seseorang yang neurotik pada "iman"nya adalah suatu tanda rasa takut dan kecemasan yang besar. Dan dalam jiwa yang seperti itu tidak akan mengenal Cinta Kasih. Cinta Kasih hanya bisa muncul dari batin yang keberanian seorang Ksatria yang Merdeka Jiwa.
Maaf, saya harus mengemukakan dengan contoh REAL, karena dengan cara penuturan "filosofis" (sebenarnya BUKAN filosofis, tapi : Self-inquiry / meditasi nyawang-karep) kalian tidak mudeng-mudeng! (Sementara kekejaman berlangsung terus diluaran sana semakin mengerikan dan mengancam masa depan anak bangsa kita dan keselamatan NKRI rumah kita! -- ini akan dibahas pada topik lain mengapanya). Problem muncul dari cuman sebelah pihak. Bagaimana bunyi dari bertepuk sebelah tangan??.
Percaya adanya SOUL-MATE, tapi saya tidak percaya bahwa pernikahan harus selamanya. "Cinta" (tandakutip) datang dan pergi untuk menggembleng jiwa-jiwa menjadi matang. TIdak ada penempaan besi menjadi baja tanpa api. Jadi STOP lying (berbohong) bahwa kelanggengan pernikahan adalah ukuran Cinta. Luarbiasa banyak yang saling menyiksa untuk mempertahankan gengsi di mata orang lain. Responsibility memang jadi issue, tetapi belajarlah melihat Greater responsibility.
SOUL-MATE kadang kala tanpa harus dalam hubungan pernikahan. Atau bahkan kadangkala tidak harus berbeda jenis. Tentu, saya tidak mengartikan itu sebagai sex. Sex is out of the equation kalau bicara soal SOUL. Tapi saya bukan menabukan sex. Sex termasuk paket dari play of Life yang membakar itu. Orang yang tanpa sex, animal-soul / nefesh-nya tidak bisa bertumbuh meningkat. Tapi juga orang yang telah mencapai (realized), sex bukan hal penting lagi (dan juga tidak terlalu nikmat lagi dibanding spiritual-bliss). Seringkali merasa bahwa tubuh manusianya yang hidup dialam hubungan yg memerlukan sex adalah sebuah siksaan.
Hubungan ikatan pernikahan yang saling menyiksa ini menurut saya juga salah satu kekerasan akibat dogma. Plokotow yang tidak saja membuat jiwa2 menjadi tandus (anak2 muda menyebutnya : jutek), keras dan penuh kepalsuan tetapi juga merusak masyarakat luas, karena manakala ideal itu yang digadang-gadang, maka mereka yang NATURAL (tidak bersolek roh. Kalau mentingin solekannya jangan heran disebut anak buat Ibu Germo / Mother Harlot) mendapat penghakiman yang keji...padahal merekalah yang sedang dalam proses menuju CInta Sejati.
Masyarakat harus dikembangkan untuk bisa menerima ketidak-idealan (kecacatan)  hidup tanpa menghakimi sesamanya berdasar rumus2 dogma apa pun. Belajarlah hidup dengan FLOWING yang tulus dan --setidaknya-- berani jujur kepada diri sendiri (apa pun konsekwensinya). Ini adalah salah satu sikap tanggap kekinian (here-n-now) untuk membawa setiap problem menjadi pelajaran jiwa untuk terus bertumbuh..
Rahayu!

SUKA DUKA PENULIS BLOG

Selamat malem sobat Bakul getuk, kabar baik sehat selalu menyertai, Mudah-mudahan selalu dalam lindunganNYA amin...
Tahukah sobat belakangan ini penulis lepas atau freelance writer untuk artikel atau konten blog jadi pilihan profesi yang cukup menarik. Apalagi buat yang kreatif menulis bercerita. Situs web dan blog butuh konten menarik begitu juga media massa cetak konvensional, di tengah makin hiruk-pikuknya bermacam media sosial butuh pengisi konten dari orang-orang di balik layar yang kadang terlupakan bahkan jadi pahlawan tanpa nama.
Pasti ada suka dukanya. Kadang tiap kesulitan menjadi online content writer tertutupi oleh hobi kita merangkai huruf, angka, dan simbol demi menjadi kata, kalimat dan paragraf yang bermanfaat dan menarik.
Bagi beberapa orang, menulis itu butuh mood. Seperti pekerja seni. Idealisme masih memengaruhi. Tapi di sisi lain, deadline menanti. Harus profesional. Belum lagi antrean order. Lima hingga 10 posting berkualitas per hari. Yang memutuskan menerima multitopik bakal makin pusing kalau kurang akrab dengan tema yang diminta. Ibarat pelajaran fisika tapi muridnya jurusan sosial. Padahal naskah mesti orisinal. Supaya jadi konten yang punya ciri khas dan unik. Alternatifnya, jangan cari borongan kejar setoran. Jaga kualitas untuk bidang-bidang yang memang dikuasai. Atau kerja sama dengan teman yang memang menguasai topik tersebut. Jika sudah tuntas, kirim via surel atau email.
Editor akan memilah dan meninjau hasil karya kita. Kredibilitas sebagai kontributor dipertaruhkan. Naskah ditolak? Itu biasa. Mungkin tidak cocok dengan selera penyunting. Atau tulisan kita memang kurang berbobot dan tidak memenuhi syarat. Bisa karena pemakaian ejaan, terlalu kaku untuk target pembaca, tidak lolos perangkat lunak plagiarisme atau kurang SEO (optimal bagi mesin telusur). Jangan menyerah. Coba lagi.
Jika lolos review penyunting, artikel pun tayang dan uang ditransfer. Karya kita jadi milik pemesan. Sesuai kesepakatan dengan penyedia jasa layanan konten. Tidak ada nama kita tercantum. Bahkan terganti oleh nama penulis lain. Konsekuensi ghost writer .
Bayaran tertunda? Bahkan tidak dibayar?
Bisa jadi pertimbangan untuk memilih bergabung dengan agen artikel dan perantaranya atau murni bekerja sendiri.
Kerja di depan laptop, komputer bahkan ponsel Android dan dibayar. Bisa full time atau hanya paruh waktu. Hobi yang menghasilkan. Lumayan untuk mengganjal isi dompet. Apalagi akhir bulan. Tidak perlu masuk kantor tiap hari. Bekerja secara
ubiquitous . Fleksibel waktu, tempat dan cara. Yang doyan travelling malah dapat ongkos akomodasi. Yang gemar makan malah dibayar untuk sebuah kesannya. Yang suka touring malah diundang pabrikan motor tiap launching produk baru.
Makin banyak portofolio, relasi dan jaringan, reputasi meningkat, nilai jasa juga bertambah. Seringnya, resign dari kantor supaya lebih fokus menghadapi banjir job tulisan.
Jangan lupa manfaat belajar menyampaikan sesuatu secara terstruktur. Yang ini lewat tulisan. Punya potensi dalam pengembangan diri. Makin tekun menulis, makin lihai. Latihan posting karena tuntutan sebagai online freelance writer juga bisa jadi salah satu alasan ngeblog .

PREPEGAN

– Apa yang ada dibenak anda ketika mendengar kata Prepegan ? Masyarakat Desa kebumen tentu tidak asing lagi mendengar kata Prepe...