Minggu, 11 Februari 2018

SUKA DUKA PENULIS BLOG

Selamat malem sobat Bakul getuk, kabar baik sehat selalu menyertai, Mudah-mudahan selalu dalam lindunganNYA amin...
Tahukah sobat belakangan ini penulis lepas atau freelance writer untuk artikel atau konten blog jadi pilihan profesi yang cukup menarik. Apalagi buat yang kreatif menulis bercerita. Situs web dan blog butuh konten menarik begitu juga media massa cetak konvensional, di tengah makin hiruk-pikuknya bermacam media sosial butuh pengisi konten dari orang-orang di balik layar yang kadang terlupakan bahkan jadi pahlawan tanpa nama.
Pasti ada suka dukanya. Kadang tiap kesulitan menjadi online content writer tertutupi oleh hobi kita merangkai huruf, angka, dan simbol demi menjadi kata, kalimat dan paragraf yang bermanfaat dan menarik.
Bagi beberapa orang, menulis itu butuh mood. Seperti pekerja seni. Idealisme masih memengaruhi. Tapi di sisi lain, deadline menanti. Harus profesional. Belum lagi antrean order. Lima hingga 10 posting berkualitas per hari. Yang memutuskan menerima multitopik bakal makin pusing kalau kurang akrab dengan tema yang diminta. Ibarat pelajaran fisika tapi muridnya jurusan sosial. Padahal naskah mesti orisinal. Supaya jadi konten yang punya ciri khas dan unik. Alternatifnya, jangan cari borongan kejar setoran. Jaga kualitas untuk bidang-bidang yang memang dikuasai. Atau kerja sama dengan teman yang memang menguasai topik tersebut. Jika sudah tuntas, kirim via surel atau email.
Editor akan memilah dan meninjau hasil karya kita. Kredibilitas sebagai kontributor dipertaruhkan. Naskah ditolak? Itu biasa. Mungkin tidak cocok dengan selera penyunting. Atau tulisan kita memang kurang berbobot dan tidak memenuhi syarat. Bisa karena pemakaian ejaan, terlalu kaku untuk target pembaca, tidak lolos perangkat lunak plagiarisme atau kurang SEO (optimal bagi mesin telusur). Jangan menyerah. Coba lagi.
Jika lolos review penyunting, artikel pun tayang dan uang ditransfer. Karya kita jadi milik pemesan. Sesuai kesepakatan dengan penyedia jasa layanan konten. Tidak ada nama kita tercantum. Bahkan terganti oleh nama penulis lain. Konsekuensi ghost writer .
Bayaran tertunda? Bahkan tidak dibayar?
Bisa jadi pertimbangan untuk memilih bergabung dengan agen artikel dan perantaranya atau murni bekerja sendiri.
Kerja di depan laptop, komputer bahkan ponsel Android dan dibayar. Bisa full time atau hanya paruh waktu. Hobi yang menghasilkan. Lumayan untuk mengganjal isi dompet. Apalagi akhir bulan. Tidak perlu masuk kantor tiap hari. Bekerja secara
ubiquitous . Fleksibel waktu, tempat dan cara. Yang doyan travelling malah dapat ongkos akomodasi. Yang gemar makan malah dibayar untuk sebuah kesannya. Yang suka touring malah diundang pabrikan motor tiap launching produk baru.
Makin banyak portofolio, relasi dan jaringan, reputasi meningkat, nilai jasa juga bertambah. Seringnya, resign dari kantor supaya lebih fokus menghadapi banjir job tulisan.
Jangan lupa manfaat belajar menyampaikan sesuatu secara terstruktur. Yang ini lewat tulisan. Punya potensi dalam pengembangan diri. Makin tekun menulis, makin lihai. Latihan posting karena tuntutan sebagai online freelance writer juga bisa jadi salah satu alasan ngeblog .

Tidak ada komentar:

PREPEGAN

– Apa yang ada dibenak anda ketika mendengar kata Prepegan ? Masyarakat Desa kebumen tentu tidak asing lagi mendengar kata Prepe...