Senin, 19 Maret 2018

Kesadaran hidup


Kehidupan mengada untuk memanifestasikan Prihal hidup dalam jabaran dimensi ruang-waktu untuk melihat diriNya sendiri dan pada akhirnya beristirahat (of).
Jadi, 'realitas' kehidupan kita sekarang pada dasarnya adalah representasi lemah (poor-representation of) tentang Realitas. Mengapa? Karena terpecah-pecah menjadi yang tidak memahami keutuhannya. Oleh karena itu, inti dari pendakian spiritual adalah kembalinya individu tersebut untuk memahami hidup dalam keutuhannya. Maka dikatakan bahwa pada pengalaman realisasi, seseorang tidak lagi merasakan dirinya adalah dirinya, melainkan segala sesuatu adalah bagian dari diriNya. Inilah beda antara ego (individual) dan Ego (wholeness).Tetapi tentu saja akan menjadi salah dimengertikan lagi apabila diistilahkan sebagai 'pribadi'.Karena pada dasarnya Ego adalah ego-less. Tapi dipandang dari sudut ego seolah memiliki ego karena ego akan selalu memandang pihak lain dengan ego (mirror of relationship).
Ini sulit dipahami oleh kita, karena kita hanya mampu mengada dalam mode pikiran. Sementara pikiran selalu terfragmentasi. Karena proses berpikir memerlukan sentral untuk memahami segala sesuatu, dan sentral itu disebut ego.
Oleh karena itu, apa yang ada di dalam hidup menentukan bagaimana egonya. Bila isi dalam hidup adalah sekedar perburuan makanan dan sex, demikianlah hidup binatang buas. Bila hidup anda semisal dikatakan sebesar bola kelereng, maka dunia anda adalah sebesar kelereng. BIla hidup anda sebesar bola dunia, maka bumi inilah kepedulian anda. Seekor kelinci atau kucing, anda perdengarkan music Bach barangkali hanya akan dipahami sekedar noise (kebisingan). Demkian juga orang yang memaknai realitas hanya sebatas benda-benda nyata duniawi barangkali tidak akan terimpresi melihat gambar ilustrasi ini. Bahkan tidak akan melihat adanya / pentingnya realitas fenomena batin. Hidup artinya mah cukup asal ribet pengejaran duniawi saja (badan, kaya, kuasa, ganteng, perkasa, cantik, dsb). Signifikansi tentang masalah2 psikologi atau sosial tidak ada pentingnya. Atau lebih parah lagi memaknainya sebagai sekedar kegilaan tanpa makna (sia-sia). "Hidup cukup sembah-sembah dapat hadiyah", katanya.
Cahaya primordial..Nuur Muhammad..Rohul Kudus..Hakekat Buddha Nature, Cosmos... Aku adalah Semesta..semesta adalah Diri-Ku...
Dalam Taoism disebut "Sifat Sejati". Di Kawruh Jawa Sanyata disebut "Diri Sejati".
Di Torah disebut YHVH !!!
https://www.youtube.com/watch?v=z1EzOB3sfq4
Rahayu!

Tidak ada komentar:

PREPEGAN

– Apa yang ada dibenak anda ketika mendengar kata Prepegan ? Masyarakat Desa kebumen tentu tidak asing lagi mendengar kata Prepe...