Selasa, 07 Mei 2019

Pertama kali mengenal mu

A  
     walnya semua biasa saja. Hanya sedikit tertarik dan penasaran bagaimana rasanya bisa menjadi bagian dari dirimu. Mengapa banyak orang - orang yang mengeluh-eluhkan ke indahmu. Kalau sudah mencoba katanya akan jatuh cinta.
Sampai pada akhirnya aku memutuskan untuk mengenalmu lebih jauh. Ku telusuri semua jalan yang mampu membawaku ketempat yang banyak orang bicarakan. Padahal mereka hanya ingin menyaksikan muncul dan tenggelamnya sang fajar yang sebenarnya bisa kita lihat di setiap pelosok negri.
Apa kesan pertama?
Hanya rasa lelah dan nafas yang kian memburu. Ingin cepat sampai dan ku bangun sebuah tenda di atas puncak sana kemudian merebahkan tubuhku dan membiarkan paru-paru ku bernapas seperti biasanya.
Kalimat yang selalu kutanyakan adalah "masih berapa lama?" Rasanya sudah tak tahan dengan sendi-sendi lututku yang mulai sulit digerakan untuk melangkah, belum lagi rasa dingin yang menusuk kulitku sampai ketulang. Sulit sekali mengatur napas agar normal seperti biasa. Kalau boleh aku menangis saat itu mungkin sudah bercucuran air mataku. Hanya satu, senyum dan percaya bahwa puncak akan segera ku raih.
Aku ini hanya si BMI manja dan payah tapi ku simpan semua egoku. Ku kubur dalam-dalam dan ku teruskan tuk melaju. Hampir dua tahun kita melangkah bersama dalam komunitas ARC KORWIL BRUNEI. Katanya waktunya sudah hampir tiba sang mentari akan menampakan sinarnya. Kita digiring oleh si penunjuk jalan saat itu ke sebuah tempat berkumpulnya orang-orang yang mempunyai tujuan yang sama yaitu menyaksikan ARC tetap exis di tanah Rantau.
Detik-detik terus berganti warna jingga mulai menghiasi langit puncak gunung pada pagi hari. Sedikit dan malu-malu sang fajar menampakan wujudnya. Aku menjadi saksi betapa hal yang sederhana bisa membuat hati bahagia padahal hanya melihatmu tetap ada sungguh sesuatu Indah. Hilang semua rasa lelahku. Sungguh perjuangan yang tidak sia-sia. Ku tatap satu persatu mereka yang sedang mengabadikan momen terindah. Wajah mereka berseri dan sangat bangga. Mungkin sama seperti bangganya aku bisa berada ditempat yang banyak orang bicarakan tentang mu, iya kamu ARC KORWIL BRUNEI.
Semua terlihat jelas, kulihat semua keindahanmu, hijau pepohonan, biru Langit, sejukmu, dan segalanya tentang keindahanmu. Baru kumengerti mengapa engaku dibicarakan banyak orang dan selalu menjadi topik untuk di abaikan.
Banyak hal yang dapat ku ambil setelah ku mengenalmu, bahwa saat kita ingin berada di puncak bukankah kita perlu melalui beberapa tahap. Sakit, sulit, susah dan hingga akhirnya bahagia. Kau mengajarkanku bahwa hidup adalah proses dan tidak ada yang instan untuk mendapatkan hasil yang indah. Teruslah berkarya agar bisa selalu bersyukur atas apa yang telah ku dapat dari perjalanan dan proses kehidupan.

Tidak ada komentar:

PREPEGAN

– Apa yang ada dibenak anda ketika mendengar kata Prepegan ? Masyarakat Desa kebumen tentu tidak asing lagi mendengar kata Prepe...