Jumat, 15 Juni 2018

Dunia ini panggung sandiwara

TIDAK ADA INTI DIRI YG KEKAL

Siapakah aku?
Orang sering kali terjebak dengan ilusi personalitas, kemudian mengatakan 'aku' adalah badanku, diriku, atau bahkan roh-ku. Semua itu disebabkan oleh ilusi agregasi, ilusi kontinyuitas, dan akhirnya ilusi personalitas yang disebabkan oleh karena kegelapan batin (batin yang tertutup hijab).

- Ilusi Agregasi : merasa satu eksistensi yang wungkul, padahal terdiri dari bagian yang terpisah-pisah (baca TS "Compounded Phenomena")
- Ilusi kontinyuitas : merasa bahwa 'aku' 1 hari/ bulan / tahun yang lalu adalah sama dengan 'aku' yang sekarang, pun yg akan datang.
- Ilusi personalitas : merasa ada 'aku' yang inherently existing (mengada karena suatu inti diri yang kekal).

Pada lanjutnya, batin yang tertutup kegelapan itu merasa berdiri sendiri terpisah dengan dunia luarnya, terpisah, hendak mengalahkannya / melawannya, dan tak lama kemudian kemudian merasa cemas akan status eksisensinya (ingin 'aku' kekal abadi). Itu menimbulkan gejolak ketidakpuasan, kegelisahan dan penderitaan. Kecemasan terhadap kemusnahan 'aku'-nya yang jadi titik berangkat segala imajinasi penilaiannya terhadap dunia (conceptual obscuration) : "milik-ku", "kepunyaan-ku", "tanah-ku", "suku-ku", "identitas-ku", bahkan "tuhan-ku", dst. Semua problem berawal dari situ. Termasuk ketika menciptakan fantasi-fantasi untuk digenggam erat2 untuk menutupi krisis yg senantiasa ada di dalam dirinya itu. Jadi semua fantasi2 indah itu termasuk fantasi surga (dan kerumitannya yg muncul akibat itu) adalah produk dari mind-obscuration (kekotoran batin) sekalipun dari  jenis yg lebih halus / sublime.

Pengertian ini adalah Dharma. Dalam Buddha Dharma disebut dengan istilah Anatta. Yang seringkali memunculkan obscurasi filosofis akibat dipertentangkan dengan konsept Atman (Atta) dalam Sanatana Dharma (Hindu), yg sebenarnya juga mengatakan ketidak-nyataan dari Jiva. Sementara Atman adalah suatu strata pengertian akibat cara pembedahan (penjelentrehan) yang berbeda.

Demikianlah asal muasal dari semua rangkaian gejolak nestapa kehidupan anak manusia dikarenakan sesuatu yang semenjak awalnya sebetulnya tiada. Hidup mengakumulasi ilusi yang kemudian harus buyar ketika mati.
Dengan kata lain menjadi menderita karena ilusi dari suatu hal yang sebetulnya Purely Simple.

>Yantoe Janmo Java : Fantasi delusi smakin bebal smakin buta mata batinnya.....

>Danz Suchamda : Nah, mengertilah sekarang mengapa semakin menggilai surga menjadi semakin jahat (tapi tertutupi topeng kebaikan).
Mungkin kita tidak merasakannya karena berpikiran-kecil (small mindedness) alias horison-wawasan hanya pada skala individu atau komunitas, tetapi manakala horison-wawasan diperluas ke skala internasional atau global (hal2 yg tidak pernah ada mampir dalam benak pemikiran orang2 yg small-minded),...baru terlihatlah kejahatannya hangluwih-luwihi (berlebih-lebih).

Eyang Semar mengatakan :
Sejatine ora ono opo2
Sing ono dudu
Sing dudu dikiro iyo
Sing wanter atine / imane [jebul mergo] ilang kewanterane.

Rahayu!

Sumber video yg diterjemahkan oleh rekan kita sdr.Wisnu Kiyoshu :
https://www.facebook.com/asukulucu/videos/692756064449606/

Tidak ada komentar:

PREPEGAN

– Apa yang ada dibenak anda ketika mendengar kata Prepegan ? Masyarakat Desa kebumen tentu tidak asing lagi mendengar kata Prepe...