Senin, 02 April 2018

Sebuah pertengkaran cinta

Berdiskusi masalah pernikahan dengan beberapa sahabat, iseng-iseng menanyakan sesuatu pertanyaan imajiner yang dulu pernah ditanyakan oleh seseorang kepada saya,
" Kalau kita diberi kesempatan mengulang kehidupan dari awal, apakah kita akan tetap memilih untuk menikah dengan pasangan kita yang sekarang?" 

Semua sahabat terdiam beberapa saat sambil tersenyum-senyum tak jelas. Mungkin pertanyaan itu telah menggelitik hati mereka, atau mungkin membuat mereka bingung untuk menjawabnya. Suasana pun menjadi henting sesaat, tiba-tiba salah satu dari mereka menjawab dengan tegas, "Tidak!"....
Teman-teman lain menyambutnya dengan gelak tawa yang keras. "Hahahah........
Entah menertawakan kepolosannya atau jangan-jangan, malah membenarkan jawaban itu.
Sebuah pertanyaan yang sulit untuk dijawab. Apalagi kalau sedang diperhadapkan dengan lika-liku pernikahan yang mungkin tidak seindah yang dibayangkan ketika masih pacaran dulu.
Tidak ada yang berani mengatakan bahwa perjalanan berumahtangga pastilah 100% mulus. Rasanya tidak ada pasangan yang tidak pernah mengalami pertengkaran dalam kehidupannya. Kata orang tua zaman dulu,  “Pertengkaran adalah bumbu dari pernikahan”, memang ada benarnya. Tapi ibarat sebuah masakan, kalau bumbunya terlalu banyak maka rasanya pun juga jadi tidak enak, betul!!??...
Kita tidak dapat menghindari pertengkaran dengan pasangan kita. Kecil maupun besar, singkat maupun panjang, saling berbantahan atau diam-diaman, tetap saja namanya pertengkaran pasti akan melelahkan, menyedihkan hati, bahkan melukai perasaan. Yang pasti, mengganggu pikiran dan hubungan. 

Dalam kehidupan:
1. Aku bukanlah manusia sempurna, tapi aku ingin berusaha setiap hari makin sempurna
Justru karena kita bukan manusia yang sempurna, kita membutuhkan pasangan hidup yang akan membantu menyempurnakan hidup kita. Itulah mengapa Sang Pencipta memberikan tugas mulia kepada manusia untuk membentuk keluarga. Bermula dari pernikahan, seorang laki-laki dan seorang perempuan - keduanya tidak sempurna, disatukan menjadi suami dan istri, sehingga dapat saling menolong, saling mengisi dan saling melengkapi di dunia ini.
Namun demikian, sebagai manusia kadang kita lupa bahwa kita bukanlah manusia yang sempurna, sehingga kita juga seringkali menuntut orang lain bersikap dan bertindak sempurna. Demikian juga dalam relasi kita dengan pasangan, sebuah kesalahan kecil saja mungkin sudah dapat membuat kita kesal dan marah. Padahal pasangan kita bukan manusia yang sempurna, yang sudah pasti bisa melakukan kesalahan.
Ketidaksempurnaan ini kadang menimbulkan satu pemikiran lain dalam menyikapi
Maafkan diri kita dan pasangan kita untuk semua kesalahpahaman yang pernah terjadi. Pertengkaran dalam pernikahan memang tidak akan mungkin dapat kita hindari. Kita dan pasangan kita adalah manusia yang tidak sempurna, kita dan pasangan kita adalah pribadi yang berbeda, dan kita punya banyak keinginan dan harapan untuk pasangan kita. Namun dari pengalaman saya, pertengkaran dapat diubah menjadi kesempatan yang indah untuk lebih mengenal siapa diri kita dan siapa pasangan kita , dan saling pengertian dengan pasangan kita, akan semakin memperkuat pernikahan kita.

Tidak ada komentar:

PREPEGAN

– Apa yang ada dibenak anda ketika mendengar kata Prepegan ? Masyarakat Desa kebumen tentu tidak asing lagi mendengar kata Prepe...