Selasa, 11 Desember 2018

Ciri-cirinya anak ibu cerdas

Ciri Ciri Anak Cerdas yang Sering Diabaikan Orang Tua


Dear Bunda, banyak orangtua salah kaprah mengira anak cerdas hanyalah anak-anak yang bisa mengerjakan soal-soal di sekolah dan tempat les dengan baik, padahal tidak seperti itu, ada beberapa Ciri-ciri Anak Cerdas yang Sering Diabaikan Orangtua, di antaranya sebagai berikut:
1.Daya ingat kuat
Pernah menjanjikan sesuatu pada anak dan ia bisa mengingatnya meskipun janji tersebut sudah lama disampaikan? Atau, anak dapat mengingat berbagai hal yang terjadi saat ia masih kecil?
Seorang anak yang cerdas biasanya dapat mengingat berbagai informasi yang pernah didengar atau dilihat. Misalnya orangtua pernah mengajak anak jalan-jalan ke museum, stasiun, atau kebun binatang, kemudian anak bisa mengingat berbagai hal yang ia lihat di sana dengan baik, sangat mungkin anak tersebut memiliki kecerdasan di atas rata-rata.
2. Tertarik dengan berbagai hal
Jika anak kita tertarik pada dinosaurus, ruang angkasa, binatang, laut, kereta api, dan berbagai hal, biarkanlah ia mengekplorasi minatnya tersebut. Biasanya anak yang cerdas memiliki ketertarikan terhadap berbagai hal, ia akan banyak bertanya dan banyak mencari tahu tentang hal yang diminati.
3. Menulis dan membaca lebih awal bahkan tanpa pengajaran formal
Anak cerdas biasanya memiliki kemampuan membaca dan menulis lebih awal bahkan sekalipun tanpa diajarkan, ini disebabkan keingintahuan mereka yang tinggi terhadap sesuatu.
Perkenalkan anak-anak sedini mungkin dengan buku-buku bergambar yang memiliki teks sedikit sesuai dengan perkembangan usianya, biasanya anak cerdas akan merasa penasaran ingin dapat membaca sendiri huruf-huruf yang ada di buku tersebut. Rasa penasaran ini yang secara alamiah mendorong mereka untuk belajar membaca.
4. Dapat menggambar atau menyanyikan lagu dengan nada yang tepat
Anak yang bisa menggambar dan bernyanyi dengan nada yang tepat juga menunjukkan kecerdasan. Anak cerdas biasanya juga memiliki bakat seni tertentu, entah itu seni melipat kertas, seni mewarnai, bermain musik dan lain sebagainya. Ini memperlihatkan keseimbangan otak kanan dan kirinya.
5. Bisa berkonsentransi intens
Biasanya anak-anak susah berkonsentrasi dalam waktu yang lama, namun anak-anak yang memperlihatkan ciri kecerdasan di atas rata-rata biasanya bisa memiliki rentang perhatian yang panjang dan mampu berkonsentrasi dengan intens.
6. Memiliki kosakata tinggi
Apakah anak-anak memiliki kosakata tinggi dan tak terduga? Mereka paham pada kosakata yang sulit dan dapat mempergunakannya dengan tepat, serta bisa mengucapkan suatu kalimat dengan struktur yang lengkap.
7. Memperhatikan detail
Anak cerdas biasanya memperhatikan hal detail yang bahkan luput diperhatikan oleh orangtua. Misalnya warna pakaian yang dipakai seseorang, aksesoris unik, atau suatu simbol yang dilihatnya di jalanan.
8. Suka berimajinasi
Jika anak suka berimajinasi, membayangkan awan berbentuk donat atau buaya, membuat gambar dengan cerita yang dibuatnya sendiri, membentuk huruf atau bayangan hewan dengan menggunakan jari-jemarinya misalnya, ini merupakan salah satu ciri anak yang cerdas.
9. Sangat aktif
Anak aktif berbeda dengan hiperaktif. Biasanya kalau anak hiperaktif memiliki konsentrasi yang rendah, bahkan anak ini tidak bisa diam dan melakukan hal yang lazimnya dianggap sebagai sesuatu yang jahil atau nakal.
Sedangkan anak yang aktif suka melakukan berbagai aktivitas bahkan sesuatu yang menantang baginya semata-mata karena ia menyukai aktivitas yang menggerakan fisiknya. Orangtua justru sering melarang anak banyak beraktivitas sehingga mencekoki anak dengan playstation atau tayang TV, padahal kegiatan yang membutuhkan banyak aktivitas fisik sangat baik untuk merangsang kecerdasan anak.
Demikianlah beberapa ciri anak cerdas yang sayangnya biasanya diabaikan oleh para orangtua. Semoga kita memperhatikan kecerdasan yang dimiliki oleh putra-putri kita dan mampu mengembangkan dan mengarahkannya menjadi sesuatu yang bermanfaat untuk umat. Aamiin. (sumber : ummi-online.com)

Minggu, 09 Desember 2018

JANGAN LUPAKAN KOPDAR



KOPDAR .. KOPDAR .....
Tentu sudah tidak asing lagi di teling kita dengan kalimat
KOPDAR .... KOPDAR ..... KOPDAR .....
Apa sih KOPDAR itu ???
Apa sih manfaatnya KOPDAR ???
yukk kita bahas ....
---
KOPDAR ... ucapan yang sering kali di gunakan oleh para member komunitas, entah itu dari komunitas manapun atau club manapun .
Bahasanya sih kopdar , akan tetapi dalam konteks arti sebenarnya KOPDAR itu adalah kumpul kumpul ..
KOPDAR ITU ..
ARTINYA KOPI DARAT ,
Biasa janjian untuk ketemu atau tatap muka secara langsung disuatu tempat yang sudah disepakati bersama .
Sebenarnya orang yang bersepakat melakukan kopdar adalah mereka yang belum pernah bertemu sebelumnya dan mengenal satu sama lain .
SEJARAH KOPDAR , pertama kali dipopulerkan oleh Sys Ns dari Radio Prambors jakarta dalam segment WARKOP di era akhir 70an , dan pada waktu itu ikut dipopulerkan oleh ORARI (Radio Breaker) yang sempat merajai indonesia di tahun 80 an
maksud dan tujuan kopdar. Kopi darat
adalah sebuah istilah yang mengacu kepada ajang pertemuan antar sesama pengguna yang umumnya sudah saling kenal lewat handpone atau komunikasi radio dan Internet. Istilah ini awalnya populer di antara kalangan pengguna radio amatir, karena pengguna radio amatir berkenalan di "udara" sehingga tidak saling mengenal muka. Hal ini biasanya ditindaklanjuti dengan mengadakan pertemuan (temu muka).
Seiring kemajuan teknologi, istilah ini juga digunakan untuk pertemuan tindak-lanjut perkenalan melalui internet, biasanya oleh situs-situs sosial seperti pesan instan (chatting), situs pertemanan, komunitas maya, dan lain sebagainya. Apabila diartikan menurut pemahaman para pengguna istilah tersebut di zaman sekarang (tepatnya disesuaikan dengan trend zaman sekarang),
Apa sih maksud tujuan Kopi Darat, diantaranya :
1. Untuk menjalin komunikasi yang aktif, nyata dan terbuka.
2. Untuk saling mengenal satu dengan yang lainnya antara sesama member (lama & baru), tua-muda, besar-kecil, pria-wanita, para pengurus, atau para simpatisan sekalipun.
3. Mempererat tali persaudaraan, rasa kekeluargaan, pertemanan, kekerabatan diantara kita semua yang notabene adalah para penghuni dalam organisasi tersebut dimanapun berada.
4. Memecahkan segala bentuk permasalahan yang muncul jika ada, mencari solusi dan jalan keluar dengan rasa kekeluargaan, tanggung jawab, serta tetap menjaga komitmen & munjunjung tinggi harkat, martabat dan kaidah berorganisasi atau berkelompok dalam satu wadah komunitas.
5. Membuka wawasan cakrawala dalam membina relation/hubungan antara sesama member aktif-pasif, baru-lama, tua-muda, pengurus-member, daerah-pusat dan seterusnya.
6. Untuk saling membina hubungan baik dan menjaga nama baik antar sesama.
Apa sih Manfaat yang di peroleh dari Kopi Darat, diantaranya :
1. Bisa saling bertukar informasi, wawasan, pengalaman, ide & konsep demi kemajuan bersama atas dasar kepentingan Organisasi.
2. Bisa Membuat suasana baru untuk menghilangkan kejenuhan beraktifitas di pekerjaan / rutinitas lain dalam kehidupan sehari-hari.
3. Bisa menimbulkan kesan yang mendalam, sehingga akan menimbulkan keinginan-keinganan berikutnya untuk bisa kumpul bareng lagi dalam suasana asik, hangat, penuh canda tawa, dan kekeluargaan.
4. Menghilangkan Stresss!!!!......Sebagai Media Hiburan.........Setelah sibuk berutinitas, ada kalanya kita rileks, melepas kepenatan dengan ngumpul bareng, ngomongin sesuatu hal.
Setiap sesuatu hal ada positif dan negatifnya, kita pasti ingin sesuatu yang bersifat positif dan tidak menginkan sesuatu yang sifatnya negatif, karena akan membawa diri kita sendiri juga orang lain yang akhirnya menjadi suatu permasalahan.
Tak jarang banyak juga yang menjadikan kopi darat sebagai suatu hal yang negatif, yah yang pasti kita sudah mengetauinya sendiri atau mungkin belom mengetahuinya. Tapi, yang pasti komunikasi yang aktif, nyata dan terbuka dengan cara kita bertatap secara langsung dengan seseorang akan memberi nilai tambah yang berarti ketimbang kita berkomunikasi hanya dibalik handpone atau internet.
Sobat mari bersama kita jadikan kopi darat sebagai ajang yang positif untuk bersosialisasi dalam berorganisasi, kita jadikan kopi darat adalah suatu hal yang sangat berarti agar kita dapat menjadi pribadi yang berarti untuk orang-orang yang disekitar kita.
JANGAN LUPA KOPDAR YAH BRO !!

Rabu, 31 Oktober 2018

Pengertian Tawasul



Bacaan Tawasul ini penting sekali terutama untuk para laki-laki dewasa untuk memimpin doa dalam acara keluarga, masyarakat ataupun kantor. Tawasul umum di kalangan nahdiyin atau NU. Salah satu ciri khasnya adalah penyebutan Syeh Abdul Qodir Jaelani.
Tawasul adalah mendekatkan diri atau memohon kepada Allah SWT dengan melalui wasilah (perantara) yang memiliki kedudukan baik di sisi Allah SWT. Tawasul / doa dengan wasilah ini memiliki perdebatan juga ada yang bilang Tawasul itu bidah bahkan syirik.
Tawasul dibagi menjadi dua yaitu tawasul syar’i dan tawasul bid’i. Tawasul syar’i adalah tawasul yang ditetapkan oleh syariat, yakni yang memiliki dalil dari Al Qur’an dan Hadits Nabawi. Maksudnya mengambil wasilah (perantara) untuk terkabulnya doa, yakni seseorang yang berdoa mengambil sebab-sebab yang dapat menjadikan terkabulnya doa. Sedangkan tawasul bid’i adalah tawasul yang tidak terdapat dalil yang membolehkannya, bahkan di antaranya merupakan perbuatan kesyirikan. Jenis tawasul syar’i yaitu:
Pertama: Bertawasul dengan zat Allah yang Maha Suci, dengan nama-nama-Nya yang baik, dengan sifat-sifat-Nya, atau dengan perbuatan-Nya. Dalilnya adalah firman Allah Ta’ala (yang artinya), “Hanya milik Allah asmaa-ul husna , maka memohonlah kepada-Nya dengan menyebut asmaa-ul husna itu…” (QS. Al A’raf:180). Dalilnya juga adalah sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam doa beliau, “… Aku memohon dengan setiap nama-Mu, yang Engkau memberi nama diri-Mu dengannya, atau yang Engkau ajarkan kepada salah satu makhluk-Mu, atau Engkau turunkan dalam kitab-Mu, atau Engkau sembunyikan dalam ilmu ghaib di sisi-Mu…” (H.R Ahmad. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih, Silsilah Ash Shahihah no. 199).
Kedua: Bertawasul dengan amal shalih. Bertawasul dengan amal sholih juga diperbolehkan. Dalilnya adalah firman Allah (yang artinya), “Dan (ingatlah), ketika Ibrahim meninggikan (membina) dasar-dasar Baitullah bersama Ismail (seraya berdoa): “Ya Tuhan kami terimalah daripada kami (amalan kami), sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui“. (QS. Al Baqarah:127). Adapun dalil dari hadits yakni dalam kisah tiga orang yang terperangkap dalam gua. Mereka bertawasul dengan amal shalih yang mereka lakukan berupa berbuat baik kepada kedua orangtua, meninggalkan perbuatan zina, dan menunaikan hak orang lain, maka Allah mengabulkan doa mereka sehingga mereka dapat keluar dari goa karena sebab tawasul dalam doa yang mereka lakukan. Ini menunjukkan diperbolehkannya sesorang bertawasul dengan amal sholih.
Ketiga: Bertawasul dengan doa orang lain. Dalilnya adalah firman Allah Ta’ala ketika mengkisahkan anak-anak Nabi Ya’qub ‘alaihis salaam (yang artinya), “Mereka berkata: “Wahai ayah kami, mohonkanlah ampun bagi kami terhadap dosa-dosa kami, sesungguhnya kami adalah orang-orang yang bersalah (berdosa)“.(QS. Yusuf:97). Sedangkan dalil dari hadits adalah doa Rasullullah shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk ‘Ukasyah bin Mihson radhiyallhu ‘anhu. Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam memohon kepada Allah agar menjadikan ‘Ukasyah termasuk tujuh puluh ribu golongan yang masuk surga tanpa hisab.
Para Sahabat Bertawasul dengan Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salaam
Semasa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam masih hidup, di antara para sahabat ada yang bertawasul dengan beliau. Seorang arab badui pernah menemui Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam di saat beliau sedang berkhotbah dan ia meminta didoakan oleh beliau. Demikian pula yang dilakukan sahabat ‘Ukasyah bin Mihson adalah contoh bertawasul lewat perantaraan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Namun yang perlu diingat, yang dilakukan oleh para sahabat tersebut adalah saat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam masih hidup. Adapun setelah wafatnya beliau, maka hal ini tidak diperbolehkan. Oleh karena itu, ketika di masa khalifah ‘Umar radhiyallahu ‘anhu terjadi kekeringan, mereka tidak meminta kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam agar berdoa kepada Allah untuk meminta hujan karena Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sudah tiada. Namun ‘Umar meminta kepada ‘Abbas rodhiyallahu ‘anhu, paman Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. ‘Umar berkata, “Ya Allah, sesungguhnya kami dulu bertawasul kepada-Mu dengan Nabi kami maka Engkau menurunkan hujan kepada kami. Sekarang kami bertawasul kepada-Mu dengan paman Nabi kami maka turunkanlah hujan kepada kami” (H.R Bukhori). Akhirnya, Allah ‘Azza wa Jalla menurunkan hujan kepada mereka melalui perantaraan do’a Abbas.
Bertawasul dengan Doa, Bukan Dengan Zat
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah menjelaskan, “Adapun yang dimaksud tawasul dengan Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam dalam perkataan para sahabat radhiyallahu ‘anhum adalah bertawasul dengan doa dan syafaat Nabi”. Beliau melanjutkan lagi, “ Adapun tawasul dengan doa dan syafaat sebagaimana yang dilakukan ‘Umar adalah bertawasul dengan doa, bukan bertawasul dengan zat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Seandainya itu merupakan tawasul dengan zat beliau, maka tentu bertawasul kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lebih utama daripada dengan ‘Abbas rodhiyallahu ‘anhu. Ketika mereka berpaling dari bertawasul dengan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, namun mereka bertawasul dengan ‘Abbas, maka dari sini kita ketahui bahwa bertawasul dengan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam hanya berlaku ketika beliau masih hidup dan terlarang setelah wafatnya beliau.” Maka nyatalah kebatilan perbuatan sebagian kaum muslimin yang bertawasul dengan zat dan kedudukan orang-orang shalih yang telah meninggal.
Tawasul Terlarang
Tawasul yang terlarang adalah tawasul yang dilakukan oleh kaum musyrikin, sebagaimana Allah sebutkan dalam Al Quran (yang artinya), “Dan orang-orang yang mengambil pelindung selain Allah (berkata): “Kami tidak menyembah mereka melainkan supaya mereka mendekatkan kami kepada Allah dengan sedekat-dekatnya”.” (QS. Az Zumar:3). Dalam ayat lain Allah Ta’ala berfirman, “Dan mereka menyembah selain daripada Allah apa yang tidak dapat mendatangkan kemudharatan kepada mereka dan tidak (pula) kemanfa’atan, dan mereka berkata: “Mereka itu adalah pemberi syafa’at kepada kami di sisi Allah” (QS. Yunus:18). Kedua ayat di atas menggambarkan kondisi kaum musyrikin di zaman Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Mereka menyembah selain Allah sebagai perantara, mendekatkan mereka kepada Allah dan memberi syafaat bagi mereka. Mereka tidak semata-mata meminta kepada sesembahan mereka, namun sesembahan mereka hanyalah sebagai perantara dan pemberi syafaat. Kondisi ini sama persis dengan yang dilakukan kaum musyrikin zaman kita. Mereka menganggap wali yang sudah meninggal dapat menjadi perantara dan pemberi syafaat bagi mereka.
Bertawasul dengan Kedudukan Orang Shalih
Sebagian orang melakukan tawasul dengan jah (kedudukan) orang shalih yang sudah meninggal. Mereka mengatakan, “Demi kehormatan Nabi-Mu atau demi kehormatan wali fulan…”. Tawasul yang demikian ini terlarang, ditinjau dari dua sisi. Pertama, berarti dia telah bersumpah dengan selain Allah, sedangkan bersumpah dengan selain Allah adalah haram, bahkan termasuk
syirik yaitu syirik asghar (syirik kecil). Kedua, orang itu berarti mempunyai keyakinan bahwa seseorang memiliki hak atas diri Allah. Padahal seseorang itu tidaklah memiliki hak selain yang telah Allah anugerahkan kepadanya.
Pembaca yang dirahmati Allah, inilah beberapa fenomena tawasul yang tersebar di masyarakat. Sebagiannya salah dalam memahami dan mengamalkan tawasul sehingga terjerumus dalam keharaman, bahkan kesyirikan. Wallahul musta’an.
             °°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°
[Diringkas dengan sedikit perubahan dan tambahan dari Kitab Al Mufiid fii Muhammaati at Tauhid hal 215-222 karya Dr. ‘Abdul Qodir as Shufi, Penerbit Daar Adwaus Salaf, cetakan pertama 1428/2007]

Selasa, 16 Oktober 2018

Belajar menjadi manusia seutuhnya



Hanya untuk menjadi manusia, seseorang harus belajar, berlatih dan bekerjasama dengan orang lain. Karena kesempurnaan diri adalah saat bisa membangun hubungan dengan orang lain.
"Jangan bekerja lebih keras,  tetapi bekerjalah lebih cerdas, agar engkau cukup waktu dan tenaga untuk membaca kitab suci, dan bersilaturahmi serta menolong orang lain.
"Tenaga dan umur hidupmu terbatas. Tetapi bagaimana menggunakan yang terbatas untuk menghasilkan yang tidak terbatas. Itulah amal sholih", oangnya sudah meninggal, tetapi amalnya mengilhami dan memberi manfaat pada orang orang sesudahnya dari jaman ke jaman itulah amal soleh
"Kecerdasan intelektual memahami apa dan bagaimana sesuatu terjadi, dan itu hanya menjelaskan"  apa yang terjadi dan bagaimana menindaklanjutinya" "kecerdasan spiritual membantumu memaknai arti yang kau lakukan dan juga apa manfaat perubahan bagi orang dan alam di sekiitar kita
KEJAWEN itu bukanlah agama. Tetapi perilaku yang dituntun oleh BUDI PEKERTI dalam tindakan kehidupan nyata sehari-hari. Didalam KEJAWEN yang dibahas BUKAN TATA CARA ritualisme keagamaan, tetapi adalah bagaimana memahami TUHAN itu sendiri dan menerapkannya dalam perilaku nyata sebagai wujud penghormatan kepada sang pencipta dan seluruh alam semestanya.
Saya ambil contoh dalam pemahaman agama HINDU, ijinkan saya mencontohkan sesuai pemahaman yang ada. Kalau anda sempat membaca karya sastra gubahan Nusantara yang bernafaskan agama HINDU semisal : Mahabarata, Bhagawat Gita, Arjuna Wiwaha dan banyak lagi .... disana muncul banyak tokoh yang TIDAK PERNAH ADA DALAM PAKEM CERITA ASLINYA DARI INDIA. Semisal Punokawan (Semar, Togog dan lainnya) ataupun para anak Pendawa. Melalui tokoh rekaan KEJAWEN tersebut telah disampaikan sudut pemaknaan baru tentang ajaran agama yang terselip didalam cerita, mereka seakan-akan menjadi penterjemah bahasa agama yang rumit menjadi bahasa lokal yang cair dan mudah dimengerti. Tidak lupa mereka memberikan contoh pelaksanaan suatu perilaku yang baik menurut agama dan ADAT (disinilah dominan pendidikan moral, kesopanan dan kesantunan di tekankan). Dengan adanya beberapa tambahan pemaknaan baru tersebut, maka diharapkan umat lebih memahami cara praktek keagamaan dengan lebih santun dan khusuk. Belum lagi banyak juga struktur KEDEWAAN yang muncul dalam struktur KEJAWEN dan tidak pernah ada bila dilihat pada struktur agama HINDU maupun sastra INDIA (misal : Dewi SRI adalah dewi pertanian, Dewa MARUTA adalah penguasa angin, Hyang ANANTA BOGA dan seabrek lainnya).
Hal yang sama terjadi ketika agama ISLAM melakukan asimilasi budaya dengan KEJAWEN, maka ada pakem baru dimunculkan Sunan KALIJAGA dengan menciptakan cerita JAMUS KALIMASADA (Jimat yang berupa Kalimat Syahadat), yang jelas2 sulit dirunut secara logika hubungan cerita antara keluarga PANDAWA dengan ISLAM, tetapi itu mungkin dilakukan di JAWA ini setelah para filsuf adat dan ulama keagamaan berhasil menemukan sudut pandang yang sama atas arti sebuah lelaku pemujaan kepada TUHAN YANG MAHA ESA. Itulah KEJAWEN : Perilaku BUDI PEKERTI YANG LUHUR yang ditujukan kepada TUHAN dan ALAM SEMESTA beserta isinya.
Seseorang yang lebih muda akan membungkukan badan ketika melewati yang lebih tua, berbicara lirih tanpa memandang mata lawan bicaranya yang lebih tua, senantiasa melakukan tirakat adat dan keagamaan bagi anak keturunan sekalipun mereka belum dilahirkan, mampu bekerjasama dengan semua mahluk di alam semesta berdasarkan kesantunan dan banyak lagi. Dalam SERAT SABDO PALON, sempat diplintir banyak pihak. Ketika sang SABDO PALON berkata bahwa suatu saat akan membangunkan kembali agama BUDI ..... ada yang menterjemahkan itu HINDU, itu BUDHA dan sebagainya. Padahal yang dimaksud adalah JIWA KEJAWEN ini yang berupa BUDI PEKERTI LUHUR. Sedangkan agama yang sudah anda peluk yakinilah dengan sempurna, sebab KEJAWEN bukanlah agama tetapi roh atau jiwa dari perilaku hidup yang ditempa lewat perilaku adat dan sehari2. Sedangkan yang dimaksud SABDO PALON dan NOYO GENGGONG tentang rusaknya agama adalah suatu kondisi ketika umat LEBIH TAKUT KEPADA PERILAKU AGAMA sehingga justru melupakan TUHAN itu sendiri yang seharusnya menjadi tujuan utama yang melahirkan keberadaan agama. Maka di saat itulah perlu revitalisasi moral besar2an dilingkungan agama, untuk kembali menomor satukan pemujaan kepada TUHAN dan bukannya pada lambang2 agama atau golongan.
Rahayu....

Minggu, 23 September 2018

RENUNGAN SEDEKAH


 Sedekah semuanya baik, namun antara satu dengan yang lain berbeda keutamaan dan nilainya, tergantung niat, kondisi orang yang bersedekah dan kepentingan proyek atau sasaran sedekah. Di dalam Al-Qur'an, terdapat ayat yang menjelaskan urutan sedekah yang paling utama.
Agar ibadah sedekah kita semakin lebih terpacu dan bersemangat meraih ridha Illahi.
Ketika akan mengeluarkan sedekah, mungkin terlintas pikiran, "Sedekah kemana yang tepat?"
Ini hal yang wajar, karena ada saja hal yang menggoda untuk tidak mengeluarkan sedekah. Misalnya ketika melihat seorang pengemis yang masih muda, lantas kita tidak jadi mengeluarkan sedekah, dengan anggapan dia masih muda dan sanggup bekerja, tanpa kita mengetahui keadaan sebenarnya pemuda pengemis tersebut. Mungkin saja dia terpaksa karena sulit cari kerja dan terdesak biaya hidup.
Alloh sudah menjanjikan bahwa sedekah pasti akan berbalas hingga 700 kali lipat, meskipun kenyataannya bahkan sampai ribuan kali lipat. Alloh tak mungkin ingkar janji, hanya saja dalam implementasinya ada yang seketika, bertahap, atau ditunda. Banyak kisah tentang orang yang mendapatkan balasan berlipat dari sedekah pada anak yatim. Karena itu banyak pula yang memfokuskan bersedekah pada anak yatim. Tetapi ada juga orang yang tidak mendapatkan balasan apa-apa walaupun dia sudah bersedekah pada anak yatim dan berusaha bersedekah dengan hati yang ikhlas, dengan hati yang positif. Akhirnya untuk menghibur diri, dia hanya berkata, "Mungkin rezekiku ditunda, dan akan dibalas pada saat yang tepat."
Mungkin itu benar, tapi mungkin juga karena prosedur sedekahnya kurang tepat. Karena sedekah pun sebenarnya ada urutannya.
Urutan tersebut disebutkan dalam Quran, tepatnya dalam surat Al Baqarah ayat 215 yang artinya:
“Mereka bertanya tentang apa yang mereka nafkahkan. Jawablah: “Apa saja harta yang kamu nafkahkan hendaklah diberikan kepada ibu-bapak, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan.” dan apa saja kebaikan yang kamu buat, Maka Sesungguhnya Allah Maha mengetahuinya. “
Berdasarkan ayat tersebut, urutan saluran sedekah adalah:
1. Orang tua
2. Kerabat
3. Anak yatim
4. Orang Miskin
5. Orang yang dalam perjalanan
Saya kutip terjemahan Al-Baqarah 215 ini dari situs http://www.alsofwah.or.id/?pilih=lihatquran&id=113
Khususnya untuk perihal sedekah pada orang tua.
Maksudnya, mereka bertanya kepadamu tentang nafkah, dan ini mencakup pertanyaan tentang apa yang diinfakkan dan siapa yang akan diberikan infak. Allah menjawab mereka tentang hal itu maka firmanNya, "Apa saja harta yang kamu nafkahkan", artinya, harta yang sedikit atau banyak maka orang yang paling utama menerima harta itu dan yang paling berhak untuk didahulukan serta paling besar hak mereka atasmu adalah kedua orang tua yang diwajibkan atasmu berbakti kepadanya dan haram bagimu dari durhaka kepadanya. Di antara cara berbakti paling agung kepada mereka adalah memberi nafkah kepada keduanya dan di antara kedurhakaan yang paling besar adalah meninggalkan nafkah bagi keduanya. Karena itu, memberi nafkah kepada keduanya adalah wajib atas seorang anak yang berada dalam kondisi lapang. Setelah kedua orang tua adalah sanak keluarga menurut tingkatannya, yang terdekat lalu yang lebih dekat menurut kedekatannya dan kebutuhannya. Karena memberi nafkah kepada mereka adalah sebuah sedekah dan silaturrahim.
Terlepas dari orang tua kita mampu atau tidak mampu, kita wajib mendahulukan mereka ketika bersedekah, karena sedekah tidak selalu harus dengan harta.
Ada kisah tentang orang yang pemurah, selalu bersedekah pada siapapun yang membutuhkan pertolongannya, tapi ketika dia terjerat hutang, sedekah tidak menolongnya. Ketika ditanya apakah dia suka memberikan uang pada orang tuanya, ternyata jawabannya "tidak pernah".
Jadi bagi yang sedekahnya belum pernah berbalas, atau hutangnya belum lunas-lunas, atau yang merasa rezekinya terus seret, tanyakanlah pada diri sendiri, apakah kita suka memberi pada orang tua sendiri? Ataukah lebih murah hati pada teman daripada orang tua sendiri? Atau merasa orang tua kita tidak membutuhkan apa-apa lagi karena merasa mereka sudah hidup berkecukupan?
Pastikan orang tua kita tidak kekurangan, barulah kita perluas ruang lingkup sedekah kita pada prioritas berikutnya.
Semoga catatan ini menjadi sebuah referensi sahabat - sahabatku yang gemar bersedekah...
Dan semoga Allah memuliakan mereka dengan balasan yg jauh lebih baik menurut Allah...Amiin!!!

Senin, 17 September 2018

CINTA


Cinta sebagai sesuatu yang mulia artinya bahwa apa pun yang terjadi pada dirinya aku tetap mencintainya. Jadi Cinta adalah sama sekali bukan hal yang transaksional semacam 'kamu menyenangkan aku maka aku sayang kamu'. Khususnya dalam makna Pernikahan maka artinya adalah : apa pun yang terjadi pada dirinya, aku tetap dalam hubungan pernikahan.
Ini memang bukan suatu hal yang mudah. Aku sendiri tidak mengatakannya mudah. Karena kita saat ini hidup dalam zaman yg terbiasa memandang segala sesuatu sebagai baik hanya apabila ada "Win win Solution" (solusi semua pihak menang). Yang pada akibatnya menyebabkan manusia kehilangan makna hidup karena segala sesuatu dinilai dari porsi2 kapling ego yg semakin lama semakin sempit. Karena tidak ada ego seorang manusiapun yang mau merugi, kehilangan, atau ditinggalkan. Merugi dianggap suatu kebodohan, ketidakmampuan, kelemahan. Akibatnya dari ego muncul dendam. Dari yg tadinya katanya "cinta" jadi musuh. Itu BUKAN Cinta.
"Win win Solution" itu tentu bukan  sesuatu yg buruk. Tetap baik sebagai sebuah pemandu arah, tetapi bila dijadikan dogma kehidupan maka disitulah kerusakan bermula. Karena dunia ini diciptakan bukan untuk win win, melainkan win-lose (menang-kalah) secara duniawi. Karena Tuhan memang menciptakan kondisi win-lose tersebut agar di atas bumi dapat tumbuh berseminya Cinta. Menempa jiwa jiwa yang telah dipersiapkanNya untuk merugi dirinya karena Cinta sedang bertumbuh dalam jiwanya. Cinta itulah yang kelak memerdekakan jiwanya.
Jadi perhatikan! Cinta itu bukan urusan mencari kesenangan, tapi merupakan tempaan jiwa. Dan itu bukan hal yang enak2an (walau saat panen tuai nanti kamu merasakan nikmat kebahagiaan sebagai buahnya), tetapi suatu perjuangan sepanjang hidup. Oleh karena itu dikatakan : Love never gives up. Cinta tidak pernah menyerah.
Semoga bangsa  ini segera mengenal Cinta.
Rahayu!

Jumat, 14 September 2018

8 jalan mulia menjadi manusia seutuhnya


Jalan Mulia Berunsur Delapan ( The Noble Eightfold Path disingkat 8JMB). Disebut Jalan Mulia karena ini adalah jalan untuk membawa manusia menjadi orang Mulia (lawan katanya adalah "orang rendah budi" atau "kerdil jiwa"). Karena seperti semua budaya bangsa buktikan melalui sejarah bahwa yang layak disebut Orang Mulia adalah orang yang telah selesai dengan dirinya sendiri, berpandangan luas dan berbuat banyak untuk liyan. Oleh karena itu, inilah 8 JMB itu :
1. Pandangan Benar (Samma ditthi)
2. Pikiran Benar (Samma sankappa)
3. Ucapan Benar (Samma vaca)
4. Perbuatan Benar (Samma kammanta)
5. Mata Pencaharian / Life Style Benar (Samma ajiva)
6. Usaha Benar (Samma vayama)
7. Perhatian Benar (Samma sati)
8. Konsentrasi Benar (Samma samadhi)
Semua itu disusun secara berturutan. Jadi dari nomer yang paling kecil perlu diawali dan dijadikan pondasi untuk nomer2 berikutnya. Karena semuanya berkaitan dengan latihan untuk mengikis ego, maka pada dasarnya adalah pandangan atau paradigma dulu yang harus dikoreksi agar langkah-langkah berikutnya dapat berkembang secara natural.
1. Pandangan Benar (Samma ditthi ; ditthi = pandangan)
Pandangan benar ini artinya adalah memiliki pandangan yang mampu melihat / menembus bahwa segala macam akar persoalan dalam hidup  adalah bersumber dari ego. Dan manakala ego dapat diatasi bahkan dilampaui, maka berakhirlah persoalan di dalam hidup ini.
Karena ego-lah penghalang seseorang mencapai tataran batin yang bening, meluas dan tanpa pusat tanpa tepi.
Setidaknya, melalui analisa dan perenungan awal terhadap persoalan ego ini, maka anda akan sampai pada suatu pengertian bahwa lawan-dari-ego , yaitu : kasih, kemurahan hati, kebaikan, kesabaran, toleransi, dsb adalah hal-hal pondasional yang harus dikembangkan dalam diri anda. Oleh karena itu, Pandangan Benar ini harus di set-up terlebih dulu sebagai basis.
2. Pikiran Benar (Samma sankappa ; sankappa = formasi mental)
Setelah Pandangan-Benar dikembangkan, maka selanjutnya otomatis pikiran-pikiran akan bergerak sesuai dengan arah itu. Dengan kata lain, akan terkembangkan / terbiasakan berpikir untuk tidak berpusat atau bertujuan pada ego. Dengan kata lain, terbiasa berpikir obyektif, luas wawasan, penuh daya juang untuk berpikir untuk menemukan menemukan hal-hal yang hakiki dibalik penampakan-penampakan yang superficial (kulitan).
3. Ucapan Benar (Samma vaca ; vaca = speech)
Secara ringkasnya dulu, maka dapat dikatakan bahwa pikiran adalah sumber pemicu dari perasaan, sikap , ucapan dan perbuatan. Maka bila pikiran belum benar, maka akan musykil mengharap munculnya Ucapan Benar. Karena apa yang diucapkan (dikomunikasikan lisan maupun tulisan) adalah selalu berasal dari pikirannya sendiri.  Bila pikirannya salah, maka sudah pasti ucapannya pun salah.
Tetapi terlepas dari usaha pengembangan Pikiran Benar, maka aspek Ucapan Benar ini tentu dapat juga dilatih secara mekanis melalui suatu kedisiplinan. Yaitu dengan cara selalu eling setiap saat untuk menjaga ucapan agar setiap motivasi berucap adalah dengan refleksi terlebih dahulu apakah motif tujuannya. Bila sesuatu berasal dari niatan yang baik maka oke lah. Dan ini dipandu dengan beberapa panduan mekanis kedisiplinan , seperti misalnya : belajar berkata jujur, tidak mengeluarkan kata-kata kotor / makian, tidak menghasut, tidak bertujuan menyakiti, mengatakan sesuatu tanpa melebihkan / nambah2i atau mengurang2i (alias korupsi ucapan), dsb.
4. Perbuatan Benar (Samma kammanta ; kamma = behaviour)
Kembali lagi ke tujuan pondasionalnya yaitu melatih melampaui ego, maka aspek Perbuatan Benar ini didefinisikan sebagai segala macam perbuatan yang tidak berpusat dari ego.
Perbuatan benar baru bisa dikembangkan apabila mampu mengendalikan diri. Tetapi karena diri itu berasal dari aspek yang di dalam batin mengalir keluar. Maka untuk mampu melaksanakan Perbuatan Benar maka dalam diri seseorang haruslah terkembangkan Pandangan Benar, Pikiran Benar, dan Ucapan Benar. Alangkah sulitnya bagi seorang yang terbiasa berdusta untuk berbuat benar. Mengapa? Karena dusta yang dikatakannya akan menghalangi dia untuk melakukan hal-hal yang benar...karena kedustaan itu sendiri akan membuatnya jadi gengsi / mempertahankan harga-diri bila yang sebenarnya dilakukan.
Tetapi lagi-lagi, terlepas dari usaha secara berturutan mengembangkan aspek2 no.1, 2, 3,  sebelumnya, maka aspek ke-4 Perbuatan Benar ini tentu tetap harus dilatih secara independent, yaitu melalui pengembangan suatu ethical-conduct (tata etika) atau dengan kata lain menempa diri berdisiplin dalam tindakan. Dan apa saja point-pointnnya itu adalah fleksibel tergantung tuntutan sikon kekinian kita masing-masing. Dan buku-buku yang mengulas tentang tata etika dan kemoralan sangat banyak diluaran sana. Dan dari berbagai macam perspektif yang berbeda-beda tentang moral, maka sudah selayaknya mengembangkan kemampuan analisa dan perenungan.
5. Mata Pencaharian / Gaya Hidup Benar (Samma ajiva ; ajiva = mode of living)
Aspek yang lebih luas dari sekedar perbuatan pribadi adalah menyangkut perbuatan pribadi-pribadi di dalam suatu komunitas masyarakatnya. Disini adalah suatu aspek pelatihan diri pribadi dalam hubungan kontribusinya pada lingkungan masyarakatnya. Dengan suatu kenyataan bahwa perbuatan pribadi-pribadi berpengaruh secara langsung maupun tidak langsung pada masyarakatnya. Bila perbuatan pribadi-pribadi bersifat positif-konstruktif, maka masyarakat yang terbentuk pun adalah masyarakat yang sehat. Dan pada lanjutnya, pengaruhnya terkembalikan lagi ke masing-masing pribadi itu sehingga lebih mudah melatih dirinya mempraktekkan Dharma.  Seperti yang sering kita mengerti dulu mengenai prinsip Repelita, yaitu bahwa pembangunan hanya bisa terlaksana bila kondisi negeri stabil dan aman. Demikian juga, berlatih Dharma membutuhkan suatu sikon yang kondusif, terutama bagi pemula yang belum cukup kuat untuk menghadapi terjangan keadaan yang tidak kondusif.
Secara praktis, aspek Mata Pencaharian benar ini dapat dirumuskan sebagai gaya hidup ataupun mata pencaharian (profesi) yang memberikan nilai tambah positif bagi masyarakatnya. Jadi jelas, bahwa pekerjaan2 seperti pencuri, penipu, koruptor, penyelundupan, pembajakan, human-trafficking, memperjual-belikan senjata tidak pada tempat / segmentnya, pekerjaan2 yg berhubungan dengan pemusnahan / perusakan / penghancuran /pembantaian, dsb, jelaslah bukan mata pencaharian yang benar.
------------------
Sampai pada point ke-5 ini dulu. Maka anda akan bisa melihat bahwa dari point no.1 & 2 adalah pengembangan pada aspek Hikmat (Wisdom). Sementara aspek 3-5 adalah aspek pengembangan Tata Sikap (Conduct). Semua itu bersifat pondasional yang dapat dilakukan oleh semua orang tanpa pandang bulu agama / kepercayaan. Karena prinsip2 kesehatan jiwa dan sosial itu adalah kasunyatan yang berlaku umum.
Setelah aspek-aspek luar tersebut dapat dilatih dengan baik, maka kita harus ingat kembali, bahwa sumber alasan dari semua latihan itu adalah untuk melatih mengikis bahkan melampaui ego. Dan karena ego adalah suatu hal yang terdapat di dalam batin, maka pelatihan batin adalah hal yang tidak dapat diabaikan. Oleh karena itu, aspek 8JMB selanjutnya adalah Usaha Benar, Perhatian Benar dan Konsentrasi Benar. Ketiga hal ini mencakup aspek pengembangan Batin (Mind) sebagaimana dijelaskan selanjutnya ini :
---------------------
6. Usaha Benar (Samma vayama ; vayama = exert, striving)
Usaha benar didefinisikan sebagai setiap usaha yang berfungsi untuk mengikis ego. Dengan kata lain, suatu sikap batin di dalam diri yang setiap saat Eling dan Waspada untuk berusaha menyadari bahwa pada diri seorang-duniawi maka setiap gerak-gerik pikiran dan perasaan selalu bersumber dari ego. Dengan penyadaran setiap saat itu maka artinya dia telah berusaha benar.
7. Perhatian Benar (Samma sati ; sati = mindfulness) &  8. Konsentrasi Benar (Samma samadhi ; samadhi = absorption)
Dua aspek ini berkaitan dengan bagaimana mengembangkan Perhatian Penuh (sati) dan Konsentrasi (Samadhi) di dalam meditasi. Perhatian Penuh (sati) dikembangkan dalam Meditasi Vipassana atau Meditasi Pandangan Terang atau Meditasi Nyawang Karep. Sementara Konsentrasi dikembangkan dalam Meditasi Samatha.
Karena bersifat teknis dan mendalam maka terlalu panjang bila diuraikan disini. Cukup asal tahu dulu bahwa aspek ke-7 dan ke-8 dari 8 Jalan Mulia adalah ini. Selanjutnya akan dibahas (dan sudah) dibahas pada topik tentang Meditasi seperti yang di-pin pada halaman paling atas page ini.
Pada akhirnya semua dari ke delapan aspek ini akan saling pengaruh-mempengaruhi, saling menguatkan, dan saling menjadikan. Rot-sinorotan, dayan-dinayan, dadi-dumadi. Bagaikan pusaran spiral yang menyatu dalam suatu pribadi yang sadar ke dalam (jumenenging pribadi),  mengangkat jiwa ke plane yang lebih tinggi. Oleh karena itu, secara tradisi adanya perayaan Jumenengan, yang artinya : seorang Raja Luhur bersama para pendereknya harus mampu Jumenengan untuk menyadari dan mengoreksi semestanya dari dalam keluar.
Semua bisa terlaksana bila kita tenang seimbang, tidak tergesa-gesa apalagi mberdughul (bebel; puas diri merasa sudah paling top). Pelan-pelan tapi pasti , asal mau melangkahkan langkah pertama. Inilah asal muasal pemeo "alon-alon waton kelakon". Karena kita bukan memburu hasil duniawi, tetapi hidup ini untuk berlatih jiwa. Tapi walau tidak memburu hasil , kalau anda jalankan maka anda saat itu juga akan merasakan bersih dan "wareg-jiwo" (kenyang jiwa). Karena ini adalah unsur2 dasar makanan utama rohani.
Kalau dirasa dapat bermanfaat mohon dapat membantu membagikan. Dengan demikian anda telah melakukan suatu karma kebajikan yang dapat mendukung perjalanan hidup saudara dan membangun kesehatan masyarakat.
Rahayu!

PREPEGAN

– Apa yang ada dibenak anda ketika mendengar kata Prepegan ? Masyarakat Desa kebumen tentu tidak asing lagi mendengar kata Prepe...