Minggu, 03 Juni 2018

Tobat

LULUHNYA DINDING BATU PEMISAH

Ketika dalam penyelidikan fenomena dharma
kita dalam keterbukaan hati menemukan kesalahan-kesalahan diri kita sendiri
melihat betapa kejinya kita menempatkan prasangka pada orang yang kita benci
Maka tiada hal lain yang lebih indah
daripada dimampukanNya untuk  dengan kerendahan hati mengakui kesalahan-kesalahan diri sendiri dengan telanjang  dihadapan Tuhan.
Suatu penyesalan sejati pasti diikuti oleh pertobatan,
yaitu suatu komitmen otomatis tanpa keinginan
untuk berusaha dengan segenap kemampuan untuk menjaga diri tidak mengulangi kesalahan2 itu lagi.
Apalagi manakala kita dimampukan untuk  melihat orang yang kita curigai itu
dalam segala kewajarannya yang polos
dan  kerapuhannya dihadapanNya
tanpa sadar hati terdalam menjadi lembab karena isak penyesalan
tangis kedosaan kita
berbisik mendoakan demi keselamatannya
maka dari Langit yang tiba-tiba terbuka
Tuhan mencurahkan Air Kehidupan yang menghapus kemarau hati berkepanjangan yang tandus gersang.
Momen langka yang menjadi tonggak penjuru kehidupan ini
Untuk memahami bahwa tanpa Welas Asih maka tiada secuilpun kebahagiaan yg dapat dirasakan , baik untuk orang lain maupun dirimu sendiri.
Sebaliknya, bila dengan welas asih, maka sekalipun awalnya penuh perjuangan isak tangis, namun pada akhirnya selalu membawa keindahan yang lembut bagi semuanya.
Rahayu!

Tidak ada komentar:

PREPEGAN

– Apa yang ada dibenak anda ketika mendengar kata Prepegan ? Masyarakat Desa kebumen tentu tidak asing lagi mendengar kata Prepe...