Minggu, 18 Februari 2018

Asli dan Imitasi

ASLI DAN IMITASI
Irfan, karenanya pemahaman harus berdasarkan dua unsur tidak bisa hanya satu unsur saja, adapun dua unsur tersebut adalah sola scriptura dan sola fide
apakah sistem itu bisa menjamin bebas dari plokotow?
Bagaimana kalao sumber plokotownya justru dari scripturanya?
Lalu berdasar "Sola Fide" apa itu? Tiada lain adalah iman pada Yesus Kristus. Bagaimana kalau Fide itu ternyata juga hasil plokotownya, alias Unfide?

Perhatikan, bukankah FIDE nya itu berasal dari SCRIPTURA-nya??
Jadi akhirnya you based on NOTHING.
Itulah plokotow!
  Maka silakan saja , jadikan kebingunganmu itu nexus untuk menilai apakah sejatinya batinmu penyembah berhala atau bukan!
Sebab tiada artinya sama sekali kalau cuman pindah dari menyembah suatu "mahadewa" ke "mahadewa" lainnya. Itu artinya anda cuman menyembah nama dan golongan.. Tapi banyak juga nubuatan di Torah yg merujuk mesias...

Mesias versi original Torah itu dipelintir oleh Romawi, jadi Injil. Dijelasin dari dulu kok ga ngerti2. Berat banget mental blocknya.
Trus mau tersinggung, protes? Itulah bukti kalian penyembah berhala! Tau mengapa saya katakan begitu?
Karena....Mesiah artinya adalah Sang Pembebas (Redeemer)! Pembebas umat manusia dari plokotow paham partial / fragmented, kembali menuju keutuhan (Tamim)...kembali pada berhubungan langsung dengan Tuhan (Israel).
Kalau kalian tersinggung, artinya kalian menyembah yang Partial....menyembah apa yang berasal dari Dunia ini. Karena bila anda benar menyembah Tuhan yang bukan berasal dari dunia ini, maka kalian tidak akan tersinggung. Karena tidak ada sesuatu apa pun yang berasal dari dunia ini yang dapat menyamai-Nya!
So simple, kan?
But, so blind.

Nah, segala sesuatu yang ditulis dalam Torah itu menceritakan bagaimana proses yang BUKAN terjadi di dunia ini, melainkan di DUNIA ATAS (Upper World) --dengan menggunakan Bahasa Cabang (apa2 yg ada di dunia-bawah ini agar dapat mengkomunikasikan.  Tapi yg hendak dikomunikasikan adalah yang BEYOND). Hendak menyampaikan suatu yang SUBLIME / SUPERNAL. Tapi kalian membuatnya SO CARNAL (ragawi / badani) !
Disinilah letak peran MESIAH yaitu sang pembebas umat manusia di bumi ini agar tidak diplokotow oleh IMITASI dari apa yg berasal dari dunia.

Mengapa antara yang SUBLIME dan yang CARNAL itu perlu ditempatkan dalam status ontologis yang berbeda?
Karena yang SUBLIME itu adalah BEYOND DUALISM, tanpa pemecahan dalam ruang dan waktu. Love ya love, tidak memiliki lawan kata.
Berbeda dengan yang CARNAL. Yang carnal selalu sudah terpecah dalam dualisme (fragmented). Maka dalam carnalitas kata "love" adalah lawannya "hate" (benci). Lihat saja apa yang ada di dunia-bawah ini (apa yg ada dalam mundane-consciousness / kesadaran-duniawi manusia, pasti memiliki lawan-konsep-nya. Itulah kejatuhan.

Contoh :
- Orang terlihat tersiksa berdarah-darah.
Tetap bisa mengandung 2 arti : sebagai pahlawan atau sebagai penghianat / kriminal.
- Orang memberi makan gratisan.
Tetap bisa mengandung 2 arti : sebagai dermawan atau sebagai penjilat.
, dst (anda bisa mencari milyaran contoh fenomena kalau memang kurang kerjaan mau membuktikan).
: Perintah Allah no.1 tidak ada illah lain selain Aku, tdk ada tuhan selain Allah, cm kosong doank ya, yg dilakukan sebenarnya berhala ,

A UNISON state of MIND.
State of MIND yg mengembara merambah dalam kemenduaan fragmentasi (sekalipun mengeraskan hati memilih salah satu dengan menolak / averse thd lawan konsepnya).
Itulah para si "Mata Satu". Melihat / menilai hanya dari satu sisi.

Contoh :
Di zaman Inquisisi dulu, banyak suami / putra2nya yang wajib-militer disuruh perang dan akhirnya tewas dalam peperangan. Banyak janda2 kesepian (dan jatuh miskin), atau karena mereka2 yg suaminya dibunuh gereja krn dianggap sesat lalu harta bendanya disita. Bisa dibayangkan bagaimana stressnya para janda-janda tua di zaman abad kegelapan Eropa itu??
Apa akibatnya?
- banyak yg jadi gila (penyakit jiwa)
- yang berusaha menjaga kesehatan jiwanya karena terkucil dan dimusuhi masyarakat 'agamis'-nya memelihara binatang (pet), dan karena kesepian maka bercakap2 imajiner dengan 'anak-anak' kesayangannya itu : kelinci, burung, kucing, dst.

Bagaimana sikap masyarakat agamis pada waktu itu?
1. Orang sakit jiwa dianggap kemasukan setan, maka dimasukkan institusi untuk disiksa agar setannya keluar dari badannya.
2. Dituduh sebagai tukang sihir (karena bercakap2 dengan binatang)....(dan boleh dilihat dalam film2 horor (based on true historical facts), bahwa wanita tua janda yg memelihara binatang2 tsb ...apalagi bila warna bulunya hitam,...serta merta dituduh tukang sihir). Akibatnya?
Dibakar hidup2!

Belum lagi dari kalangan ilmuwan : Giorgio Bruno dibunuh oleh gereja karena mengatakan bumi bulat (Copernicus hampir), dst bahkan sampai abad ke-19, Thomas Edison menemukan lampu listrik pun dituduh oleh masyarakat gereja sebagai SIHIR.
Lihat gereja zaman sekarang kalau bukan paling banyak lampunya.

Itulah contoh "menegakkan kasih" duniawi.
Contoh menerapkan aturan "kebenaran" duniawi.
Kenyataan membela "Tuhan" duniawi!

Maka, kemenduaan (relativity) dari dunia-bawah ini selalu mengandung KONFLIK PENAFSIRAN !

Jadi kalau yg asli disebut MESIAH, maka imitasinya disebut ANTI-MESIAH yg dalam bahasa Yunaninya disebut ANTI-KRISTOS.

So simple.
At the same time so difficutl.

Btw, kalau mau mempelajari seluk beluk Theologianya secara lebih mendalam silakan baca sendiri  karena saya bukan Judaism atau Ahli Torah : http://torahofmessiah.org/
Saya hanya menyampaikan apa yang FUNDAMENTAL. Karena manusia tidak bisa move-forward dalam Spirituality apabila terhambat oleh dinding-plokotow itu (dan sejenis itu di lain tempat).

Rahayu!

Tidak ada komentar:

PREPEGAN

– Apa yang ada dibenak anda ketika mendengar kata Prepegan ? Masyarakat Desa kebumen tentu tidak asing lagi mendengar kata Prepe...