Kamis, 18 Januari 2018

Malam Jum'at malam keramat


Selamat malem Jum'at sahabat Bakul getuk. Semoga sahabat semua selalu dalam limpahan rahmat serta berkah dari di Tuhan YME amin...
Siapa yang tidak merinding mendengar MALAM JUM'AT KLIWON?? Saya sendiri pun merinding. Banyak sekali ritual ghaib yang dilakukan pada malam Jum’at –khususnya malam Jum’at Kliwon-. Selain sesajen, masih banyak lagi ragam ritual yang dilakukan di malam ini, salah satunya adalah memandikan benda-benda pusaka. Jum’at Kliwon sebagai hari untuk melakukan ritual di kawasan Cepuri dan Pantai Parangkusmo, tradisi masyarakat Jawa yang menganggap malam Jum’at Kliwon maupun Selasa Kliwon merupakan hari yang dikeramatkan. Hal ini terkait dengan tradisi puasa selama 40 hari yang dilakukan oleh masyarakat Yogyakarta yang puncak puasanya berakhir pada hari Jum’at Kliwon. Meski kini orang yang meneruskan kepercayaan semacam ini hanya mengambil 3 hari puasa saja, tapi tetap puncak puasa yang pada malam Jum’at Kliwon.
Di masyarakat Jawa sendiri, hari yang dianggap keramat berbeda-beda tergantung daerahnya. Masyarakat di kawasan Jawa Tengah ada yang menganggap malam Jum’at Wage-lah hari yang dikeramatkan. Yang lain adalah Jum’at Legi/Manis. Ini dimulai pada masa pemerintahan Demak, kekuasaan Islam di tanah Jawa. Hari Jum’at adalah hari jatah Islam setelah Sabtu dimiliki Yahudi dan Minggu dimiliki Nasrani. Jum’at Legi/Manis menjadi favorit dan gak ada unsur menakutkannya, namun menjadi hari yg seram setelah pengaruh Belanda dengan Friday the 13th-nya.

Sedikit ada kerancuan soal hari pasaran Kliwon itu sendiri. Ada yang beranggapan hari yang dianggap sakral adalah Selasa Kliwon. Ini hari dimana moyang Jawa dulu menaruh sesaji di beberapa tempat yang dipercaya menjadi area berkumpulnya spirit arwah leluhur, energi alam, cinta dan kecantikan – makanya juga disebut sebagai hari Anggara kasih – hari  dimana amat bagus bercinta dan berkasih mesra. Hari yg dikuasai oleh dewi-dewi dan ratu alam. Itu sebabnya malam Selasa Kliwon dianggap dikuasai oleh ruh jahat berkelamin perempuan. Dari Nyi Roro kidul, Nyi Blorong, Kuntilanak, dan jenis hantu “betina” lainnya.
Masyarakat Desa Tegalwaton Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang, masih banyak yang mengakui keberadaan Cerita Rakyat Sendang Senjaya lengkap dengan peninggalannya yang berupa sendang. Tradisi Kungkum yang selalu ini dilakukan masyarakat pada hari malam Selasa Kliwon dan malam Jum’at Kliwon sebagai wujud bentuk permohona doa kepada Tuhan Yang Maha Esa

Tidak ada komentar:

PREPEGAN

– Apa yang ada dibenak anda ketika mendengar kata Prepegan ? Masyarakat Desa kebumen tentu tidak asing lagi mendengar kata Prepe...